Salin Artikel

Cerita Penulis Buku yang Temui Ahok di Tahanan

Hary mengizinkan Kompas.com untuk mempublikasikan tulisannya sebagai bahan pemberitaan.

"'Oh jadi ini rombongan para penulis itu ya? Gua udah baca tuh buku (sembari menunjuk buku #KamiAhok yang hendak dimintakan tanda tangannya - IH), tapi sekarang gua udah lupa juga isinya... he he he' Begitu kalimat pertama yang keluar dari sosok lelaki bertubuh tinggi, dengan kulit kuning kemerahan," tulis Hary, sapaan Ignatius Haryanto. 

Hary menggambarkan, Ahok saat itu tampak senang menerima kehadiran dia dan teman-temannya. Sepanjang pertemuan, Ahok menceritakan pengalamannya yang sudah menghuni rutan Mako Brimob selama 168 hari dan diisi dengan membaca habis 18 buku.

"Tak ada kalimat mengeluh keluar dari mulutnya. Ia yang mendominasi pembicaraan, dan ia banyak berbicara tentang apa saja yang ia lakukan selama ia menghabiskan waktu dari hari ke hari dalam tahanan," tulis Hary.

Ahok juga mengungkapkan ada kalanya dia bosan dengan beberapa buku, lalu mengalihkannya dengan membaca buku lain tetapi menandai halaman terakhir yang dibaca pada buku sebelumnya. Dia menyebut ada banyak sekali buku di ruang tahanan yang ditempati.

"Kadang kalau dia bosan, dia bisa pindah ke buku lain, padahal buku sebelumnya belum habis dibaca. 'Yah gua tandain aja, terus gua buka buku lain...' Saya pun nyeletuk, 'Wah Pak Ahok keluar dari sini jadi master dongg...' Dia ketawa aja ... 'Wah banyak banget buku yang ada di kamar gua itu...' kata mantan anggota DPR dari Golkar dan Gerindra itu," lanjut Hary.

Ahok juga mengaku terkesan saat baca buku tulisan Guntur Soekarno Putra berjudul Bung Karno: Bapakku, Kawanku, Guruku. Menurut Ahok, buku itu menggambarkan sisi humanis dari Presiden Soekarno dan sudut pandang Guntur tentang Bung Karno sebagai ayah dan temannya.

Pertemuan para penulis itu berlangsung dari pukul 13.10 hingga 13.50 WIB. Selain membicarakan tentang buku, Ahok turut berbagi pengalamannya selama di tahanan, yang diisi dengan berolah raga, menulis, hingga belajar Bahasa Mandarin.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/25/08345061/cerita-penulis-buku-yang-temui-ahok-di-tahanan

Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke