Salin Artikel

Kesemrawutan yang Tak Kunjung Terurai di Tanah Abang

Tahun 1881, Pasar Tanah Abang berangsur pulih. Pasar mulai dibuka dua hari, Sabtu dan Rabu.

Perputaran uang di pasar yang kini terletak di kawasan Jakarta Pusat itu kian meningkat. Pembangunan Stasiun Tanah Abang pun semakin membuat bisnis tekstil semakin menggeliat.

Pasar Tanah Abang akhirnya dibuka setiap hari, bangunan semi permanen telah berubah menjadi gedung-gedung bertingkat yang dapat menampung ratusan bahkan ribuan pedagang.

Namun, permasalahan mulai muncul. Persaingan usaha yang semakin ketat membuat pasar yang saat ini dikelola Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta itu sepi pengunjung di beberapa bagian. Para pedagang berebut untuk mendapatkan lokasi berdagang terdepan karena tak banyak pengunjung mau menyambangi pedagang yang berjualan di lantai atas gedung.

Alhasil, para pedagang "tumpah ruah" di sekitar jalur pedestrian. Kawasan Pasar Tanah Abang jadi semrawut, parkir liar dimana-mana, potensi tindakan kriminal pun besar.

Jalur pedestrian di kawasan tersebut telah ditata tahun 2016. Paving blok hingga yellow line yang memudahkan penderita tuna netra melintasi telah selesai dibangun.

Banyaknya pedagang kaki lima (PKL) yang mengokupasi trotoar telah menjadi perhatian sejumlah pemimpin ibu kota. Saat  Joko Widodo (Jokowi) menjadi gubernur DKI Jakata, ia menyatakan akan menuntaskan tiga lokasi prioritas penataan pedagang kaki lima, yaitu di Tanah Abang, Jatinegara, dan Pasar Minggu.

Jokowi lalu mengajak para PKL berdagang di gedung blok G pasar. Sebelum pedagang direlokasi, gedung tersebut dirapikan.

Jokowi berulang kali mengunjungi proyek pembangunan Blok G. Ia memastikan penataan pasar berjalan sesuai rencana sebelum ditempati PKL. Selain pengecatan tembok gedung, Pemprov DKI melengkapi sejumlah sarana Pasar Blok G, seperti akses menuju pasar, sanitasi, dan jembatan penghubung ke Pasar Blok F (letaknya di sisi utara Pasar Blok G).

Kepada Direktur Utama PD Pasar Jaya saat itu, Djangga Lubis, Jokowi meminta untuk ikut mengawasi pembangunan gerbang, pengecatan, pembersihan selokan, dan pembangunan jembatan penghubung ke Pasar Blok F.

Kendaraan pengunjung yang masih diparkir di badan jalan akan digembok dan pemiliknya akan ditilang oleh aparat kepolisian.

Tak hanya merelokasi, Jokowi sering mengajak tamu berkunjung dan berbelanja di Pasar Tanah Abang. Alhasil pendapatan para pedagang pun meningkat.

Kondisi kawasan jadi cukup rapi. PKL tidak berada di trotoar dan bandan jalan. Arus lalu lintas lancar.

Namun kondisi itu tak berjalan lama. Setelah Jokowi dilantik menjadi Presiden, Pasar Tanah Abang mulai semrawut lagi. Para pedagang kembali mengokupasi trotoar. Alasannya sama, sepi pembeli.

Pada masa pemerintahan Basuki Tjahaja Pernama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat penertiban kerap terjadi. Petugas Satpol PP dan PKL seperti main kucing-kucingan. Saat ada petugas, PKL kabur. Begitu tak ada petugas, PKL kembali ke trotoar dan badan jalan.

Jakarta kini punya pemerintahan baru. Wakil Gubernur DKI Jakarta yang baru, Sandiaga Uno, mengatakan dia telah menyiapkan solusi untuk menata PKL di Tanah Abang. Sandiaga akan mencoba lakukan rekayasa lalu lintas di kawasan tersebut di waktu tertentu agar tidak terjadi kepadatan lalu lintas.

Sandi berpendapat, solusi seperti itu sudah dilakukan di kota besar di belahan dunia lain. Menurut dia, solusi tersebut cukup ampuh jika diterapkan.

"Itu sudah dicoba di London dan Istanbul dan terbukti sangat efektif," kata Sandi.

Berbeda dengan Sandi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memiliki pandangan lain tentang cara penertiban Pasar Tanah Abang. Hal yang dapat diupayakan menurut dia adalah membuat pasar di lantai atas ramai pengunjung agar para pedagang tak berebut tempat di trotoar.

Ia mengatakan punya cara untuk meramaikan pasar.

"Kita ingin meramaikan (pasar tradisional) itu tidak hanya dengan kunjungan. Tapi Insyaallah dengan terobosan yang mendatangkan kemanfaatan ekonomis bagi pedagang," ujar Anies saat menghadiri 50 tahun haul KH Mansyur di kawasan Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat, Minggu lalu.

Anies tidak merinci terobosan apa saja yang akan dilakukan.

Ia pada Rabu kemarin menegaskan, akan ada penertibanAnies jika PKL kembali marak di trotoar Tanah Abang. Namun ia menjanjikan akan ada solusi saling menguntungkan bagi PKL dan para pejalan kaki.

Kondisi terkini di kawasan Tanah Abang adalah PKL kembali ke trotoar yang baru saja ditata. PKL bahkan menduduki badan jalan. Para pejalan kaki pun tersingkir dan harus berbagi ruang jalan dengan kendaraan bermotor.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/26/09534831/kesemrawutan-yang-tak-kunjung-terurai-di-tanah-abang

Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke