"Jadi keterangan dari saksi, ada beberapa orang korban yang lari lewat pintu depan," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Jumat (27/10/2017).
Bahkan, kata Argo, ada kerabat pemilik pabrik yang telah berusia 70 tahun menyelamatkan diri melalui pintu tersebut. Dengan demikian, ia membantah kabar yang menyebutkan, pintu gerbang pabrik dalam posisi terkunci saat peristiwa itu terjadi.
Menurut dia, para korban yang tewas tak menyelamatkan diri melalui pintu depan karena ada bangunan yang terbakar.
"Pas di pintu depan ada gudang kebakar juga, korban tak berani lewat situ karena panas dan asap tebal," kata Argo.
Komandan Petugas Pemadam Kebakaran Tangerang, Darda Khadafi, yang tiba di lokasi saat pabrik masih terbakar, kemarin mengatakan bahwa pintu gerbang dalam kondisi terkunci.
"Korban ada di dalam bertumpuk, ada produksi, pintu gerbang dikunci, tidak ada akses keluar," kata Darda kepada KompasTV.
Beberapa warga sekitar pabrik juga menyebutkan, karyawan menggedor-gedor pintu gerbang.
Tio, pengelola gedung serbaguna Salembaran Raya di seberang pabrik kembang api itu, juga menyebut hal yang sama. Dia mengatakan, setelah ledakan pertama, terdengar suara pegawai yang menggedor-gedor gerbang depan pabrik tersebut.
"Selain memukul-mukul gerbang itu dari dalam, mereka juga berteriak meminta tolong," kata Tio seperti dilaporkan harian Kompas, Jumat.
Pabrik itu berpagar besi setinggi 3 meter dan temboknya setinggi sekitar 5 meter.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/27/14034981/polisi-ada-yang-selamatkan-diri-lewat-pintu-depan-pabrik-mercon