Salin Artikel

Pengusaha Hiburan Merasa Tak Dirangkul Anies-Sandi

Hal itu diungkapkan Ketua Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta, Gea Hermansyah, setelah menampung keluhan para pengusaha menyusul apa yang dialami Hotel dan Griya Pijat Alexis di Jakarta Utara.

Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu memutuskan tidak memperpanjang izin operasional Hotel dan Griya Pijat Alexis. Izin untuk Alexis berakhir pada 27 Oktober 2017.

"Kalau tidak segera dibuka ruang dialog antara pengusaha dan pemda, malah lucu. Pengusaha jadi tidak merasa dibina dan dilindungi oleh pemda," kata Gea melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Selasa (31/10/2017).

Gea menjelaskan, para pengusaha hiburan di Jakarta resah melihat apa yang menimpa Alexis. Dari kacamata pengusaha, manajemen Alexis selama ini telah mengikuti prosedur perizinan yang seharusnya dan tidak melakukan pelanggaran apapun, termasuk pelanggaran hukum.

Namun tempat itu tidak diperpanjang izin usahnya karena dianggap memfasilitasi tindak asusila.

Terkait masalah Alexis itu, Gea mengaku masih berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dan anggota asosiasi yang lain. Mereka akan menggelar rapat untuk menentukan sikap dan langkah selanjutnya dalam menyikapi kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang tidak memperpanjang izin operasional Alexis.

"Akan saya sampaikan apa yang akan dilakukan selanjutnya setelah kami mengadakan pertemuan dengan pengusaha-pengusaha hiburan besar, rencananya pertemuan digelar malam ini," kata  Gea.

Izin usaha Alexis berakhir pada 27 Oktober 2017. Kini manajemen Alexis merumahkan sekitar 1.000 pekerjanya, mulai dari karyawan tetap sampai pekerja harian lepas.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/31/15463401/pengusaha-hiburan-merasa-tak-dirangkul-anies-sandi

Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke