"Jadi kalau kita lihat, di pinggir sungai itu kan ada tanah sedimen sedikit kan. Itu kalau malam dibangun tenda dari terpal terus dipakai buat main (praktik prostitusi) juga," kata Camat Tanah Abang, Dedi Arif Darsono, ketika ditemui Kompas.com di Kantor Kecamatan Tanah Abang, Selasa (6/11/2017).
Ia melanjutkan, pada pagi hari tenda-tenda di tepi sungai tersebut dibongkar.
"Paginya dibongkar, soalnya itu kan sebenarnya baru ada proyek pengerukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane ( BBWSCC)," kata dia.
Bedeng-bedeng dan tenda-tenda yang dibangun di sepanjang jalan inspeksi menuju Tanah Abang, Jakarta Pusat tak hanya digunakan sebagai tempat tinggal saja. Dedi mengatakan, para penghuni menyewakan bedeng-bedeng tersebut untuk tempat prostitusi.
"Mereka itu sewain bedeng Rp 10.000 sampai Rp 20.000 per malam untuk kegiatan prostitusi," ujar dia.
Selain disewakan untuk kegiatan prostitusi, ada juga penghuni yang memanfaatkan tenda-tenda itu sebagai warung minuman keras atau tempat menyimpan barang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/11/06/16210561/tanah-sempit-di-pinggir-sungai-bkb-juga-jadi-lahan-prostitusi