Di mata rekan seprofesinya, Korban yang berasal dari Ciherang, Naringgul, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ini adalah sosok yang ramah dan baik meski sedikit pendiam.
"Orangnya baik, ramah juga, meskipun enggak terlalu banyak omong," kata Iis seorang PRT dari keluarga Alexander yang merupakan tetangga korban kepada Kompas.com, Selasa (7/11/2017).
Menurut Iis, layaknya PRT pada umumnya, saat sore hari Samsiah dan beberapa PRT yang ada di sekitar Blok AB berkumpul untuk sekadar bersenda gurau setelah seharian bekerja.
"Setiap sore ngobrol biasa, seperti yang tidak punya masalah," tutur Iis.
Di tempat yang sama, Sumiati yang juga rekan seprofesi Samsiah mengaku kaget ketika mendengar sosok yang dikenalnya kerap membantu orang ini harus tewas dengan cara yang mengenaskan.
"Enggak nyangka banget, teteh itu orangnya baik, suka bantu orang, malah suka kasih pinjam uang," ucap Sumiati yang terlihat menahan air matanya.
Rekan seprofesi lainnya yang bernama Yati juga menaruh kesedihan yang cukup mendalam. Pasalnya, sebelum Samsiah meregang nyawa, dirinya sempat bertemu bersenda gurau usai pulang dari pasar.
"Hari itu padahal masih ketemu, habis pulang dari pasar masih sempat ngobrol dulu," tutur Yati.
Yati berharap, pelaku segera ditangkap dan diganjar dengan hukuman seberat-beratnya, karena telah menghilangkan dua nyawa sekaligus.
"Teteh kan lagi hamil, terus dibunuh jadi kan dua-duanya meninggal. Semoga pelakunya cepat tertangkap, terus dihukum seumur hidup, kalau perlu dihukum mati sekalian," pungkasnya dengan nada kesal.
Samsiah ditemukan tewas dengan luka tusuk di perut pada Minggu (5/11/2017).
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/11/07/09545371/prt-hamil-yang-dibunuh-di-depok-dikenal-ramah