"Jadi, sekenario tahun ini adalah sekenario tahun normal. Kalau kita bandingkan dengan tahun 2015, tidak sekering 2015 dan tidak sebasah 2016," kata Hary kepada Kompas.com, Rabu (15/11/2017).
Ia mengatakan, meski bertipe normal, potensi genangan air hingga banjir tetap ada jika hujan deras berbarengan dengan pasang air laut.
"Pasang air laut atau rob ini biasanya terjadi pada bulan purnama, bisa dilihat di kalender. Namun, kalau infrastruktur mendukung, seharusnya genangan akan surut dengan cepat, tak seperti pada tipe basah," ujarnya.
Normalnya, lanjut dia, bulan Desember hingga Januari merupakan puncak hujan. Hal ini berbeda dengan tahun sebelumnya.
"Yang membedakan 2016 itu tahun basah, jadi sepanjang tahun itu hujan terus. Tahun ini normalnya sampai Februari saja. Kita update setiap hari infonya," ucap Hary.
Hary mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap kemungkinan banjir karena pasang atau surutnya air laut pasti terjadi setiap bulannya.
"Jadi, waktu genangan terjadi bisa lebih siap. Karena rob yang ditandai dengan bulan purnama itu setiap bulan terjadi," ujarnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/11/15/11142321/jika-infrastruktur-baik-genangan-akan-cepat-surut