Namun, dia menegaskan, lahan yang disewakan adalah milik pribadi dan lokasinya bukan di trotoar.
"Kalau yang punya saya ini kan di (belakang) PPM. Ini kan tanah kosong, itu punya kami. Nah, kalau itu dikelola PT-nya anak saya. Tetapi, kalau saya ditanya yang di depan (trotoar) itu, saya enggak tahu," ujar Lulung di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Rabu (15/11/2017).
Kata Lulung, lahannya penuh ditempati pedagang. Akhirnya, pedagang yang tidak kebagian lahan tumpah ke trotoar. Kemudian mereka yang berdagang di trotoar dikelola kelompok-kelompok pedagang.
Dia mengaku tak tahu-menahu soal praktik sewa trotoar untuk PKL Tanah Abang.
Menurut Lulung, mereka yang bersedia membayar sewa untuk berjualan di trotoar justru bodoh. Berjualan di trotoar tidak akan tenang karena sering ditertibkan Satpol PP.
"Kalau di trotoar ada sewa-menyewa itu namanya bodoh. Kan, ketahuan datang trantib setiap hari," ujar Lulung.
"Wah, saya enggak tahu, ya, itu anak saya," kata Lulung.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/11/15/14323561/lulung-akui-punya-lahan-yang-disewakan-untuk-pkl-tanah-abang