Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru memutus kontrak perusahaan yang wanprestasi itu pada Oktober 2017. Akibatnya, Pemprov DKI tak bisa kembali melakukan lelang pada tahun ini.
"Tinggal tersisa tiga bulan (sejak Oktober), lelang (membutuhkan waktu) dua bulan. Pelaksanaan sebulan enggak bisa, saya enggak sanggup," ujar Yuli di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (16/11/2017).
Saat perusahaan pemenang lelang wanprestasi, Pemprov DKI Jakarta mulanya membuka opsi pemasangan lampu penerangan dilakukan oleh pemenang kedua.
Namun, opsi itu tidak jadi dilaksanakan. Dana untuk pengadaan lampu penerangan itu dimatikan dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2017.
Dinas Penerangan dan Energi DKI Jakarta kembali memasukkan anggaran pengadaan lampu penerangan Koridor 13 dalam rancangan APBD 2018 senilai Rp 14 miliar. Persiapan lelang pada 2018 akan dimulai pada Desember mendatang.
Yuli menjelaskan, proses lelang membutuhkan waktu dua bulan, sementara pemasangan lampunya membutuhkan waktu sekitar tiga bulan. Oleh karena itu, dia memprediksi lampu penerangan Koridor 13 paling cepat terpasang pada Mei 2018.
"Iya, sekitar itu (Mei 2018). Dulu (tahun 2017) juga prediksi kita kan di Mei-Juni, Mei udah pelaksanaan, ternyata lelangnya mundur-mundur, akhirnya batal," kata dia.
Yuli menuturkan, saat ini Koridor 13 Transjakarta baru dipasang sekitar 60 lampu penerangan. Lampu itu berada di bawah tanggung jawab Dinas Bina Marga DKI Jakarta karena satu paket dengan konstruksi jalan layang itu. Sementara itu, pengadaan lampu penerangan nanti mencapai 400 buah.
"Lampunya beberapa jenis, ada lampu di bawah pilar, lampu sorot, lampu PJU, pemasangan tiang, lampu RGB warna-warni, itu sekitar ada 400-an titik," ucap Yuli.
Akibat penerangan jalan belum maksimal, operasionalisasi bus transjakarta di Koridor 13 pun masih terbatas hingga pukul 19.00 WIB.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/11/16/14450071/ratusan-lampu-penerangan-koridor-13-transjakarta-dipastikan-tak-dipasang