Salin Artikel

TGUPP yang Dicurigai Jadi Tempat Menampung Tim Sukses Anies-Sandi...

Hal itu dilontarkan oleh Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Sumarsono.

Sebab, rencana jumlah anggota TGUPP begitu besar, mencapai 70 orang. Sumarsono mempertanyakan apakah Anies memang membutuhkan tim sebanyak itu.

"Berapa sih jumlah kebutuhan tim gubernur yang real, yang diinginkan Pak Anies. Saya khawatir ini (TGUPP) hanya menampung mantan-mantan tim sukses saja tanpa melihat kebutuhan untuk sebuah tim atau expertis yang dibutuhkan oleh gubernur," kata Sumarsono dalam tayangan di Kompas TV, Rabu (22/11/2017).

Sebernarnya, jumlah anggota TGUPP melonjak karena ada penggabungan dari tim yang ada di tingkat kota dan kabupaten. Sebelumnya ada Tim Wali Kota untuk Percepatan Pembangunan (TWUPP).

Namun pemerintah saat ini ingin melebur TWUPP ke tingkat provinsi. Meski demikian, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Agus Suradika mengatakan orang-orang yang dulu ada di TWUPP belum tentu masuk lagi dalam susunan TGUPP yang baru.

TGUPP sendiri nantinya ingin dibuat menjadi 4 bidang. Ada bidang pembangunan ekonomi dan penataan kota, harmonisasi regulasi, pengelolaan pesisir Jakarta, dan pencegahan korupsi.

Soal kecurigaan masuknya timses dalam TGUPP, mantan tim sukses Anies-Sandi sudah berbicara. Sekretaris Tim Pemenangan Anies-Sandi dulu, Syarif, mengatakan bahwa tim tidak pernah meminta posisi kepada Anies-Sandi.

"Sepanjang kami ketahui dari tim tidak pernah cawe-cawe," kata Syarif.

Syarif juga merupakan anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Gerindra. Khusus dari Gerindra, Syarif mengatakan tidak ada satupun tim sukses yang meminta jabatan. Syarif juga yakin Anies bukan tipe pemimpin yang suka membagikan jabatan dengan tidak bertanggung jawab.

"Sementara dari kami Gerindra juga enggak pernah cawe-cawe, minta diangkat atau bagaimana. Kan kita sudah dalam posisi diperintahkan partai untuk menghibahkan Pak Anies ke warga Jakarta," kata Syarif.

Namun jika benar ada tim sukses yang masuk ke TGUPP, Syarif yakin Anies memilihnya karena alasan kompetensi dan integritas. Bukan untuk membalas jasa selama masa kampanye kemarin.

Jaminan dari Sandi

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memastikan TGUPP tidak akan dijadikan tempat penampungan tim sukses.

"Kami pastikan ini (TGUPP) bukan tempat penampungan tim sukses," kata Sandi.

Sandi berjanji dia dan Anies akan menempatkan orang terbaik di TGUPP. Orang-orang itu merupakan ahli di bidang-bidang yang ada di TGUPP. Sandi mengatakan TGUPP di masa pemerintahannya mirip Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) era mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"TGUPP dirasakan perlu sekali. Ini delivery unit sebetulnya. Kalau di zamannya Pak SBY kan UKP4 namanya," ujar Sandi.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan belum ada nama-nama orang yang akan masuk menjadi timnya. Dia ingin menyelesaikan aturan terkait TGUPP terlebih dahulu.

"Makanya kita bicarakan institusinya dulu. Dari situ nanti baru kita melakukan rekrutmennya," kata dia.

Anies menganjurkan kepada masyarakat untuk melihat terlebih dahulu kinerja TGUPP nanti. Dengan demikian, masyarakat tidak spekulatif. Kemarin, Anies ditanya mengenai kecurigaan tim sukses masuk ke TGUPP. Namun Anies hanya diam dan tidak memberikan jawaban.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/11/27/07571521/tgupp-yang-dicurigai-jadi-tempat-menampung-tim-sukses-anies-sandi

Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke