Salin Artikel

Harapan Warga Kepulauan Seribu Miliki Kapal Angkut Jenazah

"Kebutuhannya memang mendesak. Selama ini kesulitan kalau harus mengantarkan kerabat yang meninggal dari darat menuju ke pulau. Masyarakat harus sewa dan itu tidak sedikit," ucap Cecep Suryadi, Lurah pulau Tidung, saat dihubungi Selasa (28/11/2017).

Untuk membawa jenazah dari Kota Jakarta, dana yang dikeluarkan berkisar antara Rp 4 juta sampai Rp 5 juta dengan naik speed boat dari dermaga Marina. Biaya akan lebih ditekan jika melalui pelabuhan Muara Angke.

Namun, ini artinya jenazah harus bergabung dengan penumpang kapal yang akan ke pulau sehingga banyak ditolak oleh pengelola kapal.

Lain cerita jika pengiriman jenazah ke pulau dilakukan malam hari. Biasanya, dari Muara Angke atau Marina sudah tidak ada kapal sehingga masyarakat terpaksa menyewa kapal dengan mengeluarkan biaya penggantian BBM sebesar Rp 5 juta sampai Rp 7 juta.

Kembali diadakan

Camat Kepulauan Seribu Selatan Agus Setiawan mengungkapkan pengadaan kapal jenazah kembali dimasukkan ke dalam RAPBD 2018. Sebelumnya pada 2017, kapal jenazah sudah masuk dalam anggaran namun kemudian terkendala beberapa masalah.

"Pemenang lelang waktu itu memperkirakan tidak sanggup menyelesaikan tugas mengingat sisa waktu tinggal 95 hari dari 115 hari yang direncanakan. Maka saran dari TP4D baiknya tidak dilanjutkan dan dimasukkan pada anggaran 2018," ucap Agus.

Agus berharap proses pengadaan kapal ini tidak berlarut-larut sebab mulai dari desain, dan perencanaan sudah jadi.

Nantinya, dari dua kapal jenazah yang dipersiapkan, untuk kepulauan Seribu Selatan dan kepulauan Seribu Utara masing-masing satu unit, dapat digunakan masyarakat tanpa biaya.

Target awal tahun depan

Irmansyah, Bupati Kepulauan Seribu menargetkan kapal jenazah dapat selesai pada triwulan pertama tahun depan. Paling lambat pada awal triwulan 2018.

Dalam laman apbd.jakarta.go.id yang diakses Rabu (29/11/2017), anggaran untuk setiap kapal angkut jenazah itu tercantum di masing-masing kecamatan, yakni Kepulauan Seribu Utara dan Kepulauan Seribu Selatan.

Anggaran belanja modal pengadaan 1 kapal motor sebesar Rp 2,75 miliar. Selain anggaran pengadaan kapal, juga dianggarkan belanja jasa konsultasi pengawasan (supervision) untuk dua kecamatan di Kepulauan Seribu. Jika ditotal biaya pengadaan dan pengawasan, besarnya anggaran untuk dua kapal angkut jenazah menjadi Rp 5,85 miliar.

Irmansyah mengatakan, anggaran tahun ini pun sama dengan tahun lalu.

"Itu kenapa sama, karena bukan soal harga tapi soal spesifikasinya yang dibuat khusus. Belum ada kapal yang khusus mengangkut jenazah di mana pun. Kepulauan seribu itu berdekatan dan kecil. Desainnya juga mengikuti pola masyarakat yakni adanya tempat duduk di sekitar jenazah untuk menemani, kalau di luar (negeri) tidak ada," ucap Irmansyah.


https://megapolitan.kompas.com/read/2017/11/29/07583551/harapan-warga-kepulauan-seribu-miliki-kapal-angkut-jenazah

Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke