Salin Artikel

Menerka Corat-coret Kemendagri terhadap APBD DKI 2018

Kemendagri punya waktu 15 hari untuk melakukan evaluasi terhadap APBD DKI 2018 sebesar Rp 77,1 triliun itu. Tanggal 15 Desember 2017 menjadi batas akhir evaluasi oleh Kemendagri.

Sudah satu pekan dievaluasi, Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri Sumarsono mengatakan belum menemukan keanehan dalam anggaran tersebut.

"Sementara belum ditemui keanehan, hanya isu-isu aja yang muncul," ujar Sumarsono di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (6/12/2017).

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo pun sudah mengingatkan patokan dalam mengevaluasi APBD DKI. Pesannya, program yang dianggarkan harus sesuai skala prioritas. Skala prioritas yang dimaksud mencakup program yang berdampak langsung pada masyarakat. Misalnya, terkait kesehatan, pendidikan, mengatasi kemacetan, mengatasi banjir, dan memberikan fasilitas umum yang lebih layak untuk semua lapisan masyarakat.

"Jangan sampai lebih banyak uang untuk studi banding daripada uang untuk mengatasi sampah di Jakarta. Harus seimbang pokoknya," kata Tjahjo.

Kemendagri bisa mengalihkan anggaran, sepanjang program skala prioritas belum diakomodasi. Selain itu, program pemerintah daerah juga harus mendukung pemerintah pusat, selain harus memenuhi janji kampanye kepala daerah.

Sumarsono tidak menjelaskan program apa yang kira-kira akan kena coret atau dievaluasi Kemendagri. Namun, sejumlah program yang menjadi sorotan publik akan dijadikan pedoman Kemendagri dalam mengevaluasi APBD DKI 2018.

Salah satunya yakni anggaran Rp 28 miliar untuk 73 anggota tim gubernur untuk percepatan pembangunan (TGUPP).

"Kami lagi pikirkan apakah 73 diokein atau dikurangi atau dihilangkan sama sekali ya, nanti kami lihat," kata dia.

Ada juga anggaran dana hibah kepada sejumlah lembaga. Dana hibah untuk sejumlah lembaga sempat disoroti karena angkanya yang besar. Sumarsono memastikan ini tidak akan luput dari Kemendagri.

"Hibah yang tiba-tiba drastis itu kan menjadi sorotan semuanya, cuma apakah dicoret atau enggak dicoret, ya kami perlu klarifikasi-klarifikasi," ucap Sumarsono.

Anggaran lain yang juga sempat disinggung Sumarsono adalah bantuan keuangan untuk parpol. Sumarsono heran karena Pemorov DKI menganggarkan Rp 4.000 per suara. Kenaikannya beda jauh dengan kenaikan bantuan keuangan parpol tingkat nasional yang hanya Rp 1.000.

"Yang betul kan sekarang itu kenaikannya Rp 1.000, pengaturan nasional, APBN. Tiba-tiba dia (Pemprov DKI) memberikan Rp 4.000. Saya kira itu juga bagian yang menurut saya sedikit berlebihan angkanya," kata Sumarsono.

Selain berpedoman pada skala prioritas, semua evaluasi Kemendagri juga akan mengacu pada visi dan misi Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Setelah evaluasi Kemendagri selesai, Pemprov DKI hanya tinggal menyempurnakan kembali draf anggarannya. Anggaran yang dicoret tak bisa dimasukan lagi ke APBD 2018.

"Tinggal pokoknya seluruh APBD ini corat-coret, corat-coret, ganti-ganti, terus dia (DKI) sempurnakan, ya selesai. Jadi, enggak punya hak jawab lagi," kata Sumarsono.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/12/07/08005931/menerka-corat-coret-kemendagri-terhadap-apbd-dki-2018

Terkini Lainnya

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke