"Tadi dari Kemenkes kita dijanjikan untuk tahun depan. Kebetulan anak SD kan baru selesai BIAS (bulan imunisasi anak sekolah)," ujar Koesmedi di Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (11/12/2017).
Ia mengatakan, biaya pengadaan vaksin tersebut sepenuhnya akan ditanggung Kemenkes RI.
"Kita baru mulai untuk anak SD bulan Januari (2018) nanti, itu dana Kemenkes semua," kata dia.
Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, untuk menghadapi merebaknya wabah penyakit difteri, Jakarta membutuhkan 2,9 juta vaksin.
"Kita dapat bantuan dari Kementerian Kesehatan sebanyak 1,2 juta vaksin. Padahal kebutuhan kita sebanyak 2,9 juta vaksin," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (8/12/2017).
Ia mengatakan, bantuan vaksin dari pemerintah pusat tersebut akan digunakan untuk mencukupi kebutuhan vaksin di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat.
Untuk menutupi kekurangan vaksin tersebut, lanjut Anies, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mengusahakan pembelian secara mandiri.
"Sisianya ada 1,7 juta vaksin akan kita beli sendiri. Kita akan carikan danannya dan ini penting untuk bisa mendapatkan vaksin sisanya. Masih ada kekurangan Rp 70 milar. Kita akan usahakan dananya," kata Anies.
Baca: Anies: Jakarta Butuh Rp 70 Miliar untuk Vaksin Difteri
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/12/11/09372641/anies-sebut-dki-kurang-rp-70-miliar-untuk-vaksin-difteri-kemenkes-ri-yang