"Memang harus diubah pola berpikirnya, gimana bukan hanya menyalurkan air, tapi mengembalikan ke tanah dengan sumur-sumur resapan. Itu bagian dari impian kita nanti 50 tahun ke depan," ujar Sandi di Stadion Akuatik GBK, Selasa (12/12/2017).
Sandi menjelaskan, sumur-sumur resapan yang dibangun harus berukuran besar. Dengan demikian, tingginya intensitas air hujan bisa langsung masuk ke dalam tanah dan tidak menggenang.
Menurut Sandi, sumur resapan tidak hanya dibangun pemerintah. Dia menyebut masyarakat dan swasta juga harus terlibat. Sandi mengaku telah meminta pihak Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Indonesia (UI) untuk memulai gerakan pembangunan sumur resapan.
"Perlu partisipasi dari warga, dunia usaha, dan seluruh masyarakat bersama pemerintah," kata dia.
Menurut Sandi, proyek percontohan sumur resapan sudah dibangun di Masjid Al Barkah, Cipete Selatan, Jakarta Selatan. Dalam waktu singkat, sumur resapan itu bisa menampung 8.000 liter air.
Ke depan, Sandi berharap semua titik rawan genangan dan banjir di Ibu Kota punya sumur resapan.
"Kalau itu bisa dibikin di 238 titik yang menjadi rawan sekali genangan itu yang sebenarnya bisa membantu," ucap Sandi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/12/12/12140301/atasi-banjir-sandi-ingin-bangun-banyak-sumur-resapan