Salin Artikel

Gara-gara Tidak Diberi Korek, Pria Ini Bacok Penjual Nasi Goreng

Berdasarkan keterangan Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Ahmad Alexander, kejadian itu bermula ketika pedagang nasi goreng bernama Mujiono (30) tengah menutup lapak dagangan di rumahnya pada Kamis (14/12/2017) dini hari.

"Sesudah menutup dagangannya, korban yang tengah main handphone tiba-tiba didatangi Indra dan Andri yang tak dikenalnya dan berpura-pura minta api untuk menyalakan rokok," ucap Ahmad dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Korban yang bernama Mujiono itu tidak memberikan korek api kepada pelaku karena tidak membawa barang tersebut. 

Oleh karena itu, dia menyarankan agar kedua pria tersebut menyalakan rokok dengan bara api di tempat pembakaran ayam di sebelah lapak jualannya.

Namun, kedua pelaku marah kepada Mujiono tanpa alasan yang jelas. "Tak lama, salah satu pelaku langsung membacok korban dengan besi yang ada pada tempat pembakaran ayam ke arah leher korban," kata Ahmad.

Kendati terluka akibat bacokan tersebut, Mujiono tidak tinggal diam dan balik melawan kedua pelaku.

Sesaat kemudian, kakak Mujiono bernama Wagiman (44) langsung keluar rumah karena mendengar keributan.

"Saksi atau Wagiman ini melihat adiknya sedang beradu fisik dengan laki-laki yang tidak dikenal. Lalu saksi membantu adiknya sehingga pelaku kabur dan dikejar dengan bantuan warga," ujar Ahmad.

Setelah kejadian itu, Mujiono dibawa ke Rumah Sakit IMC untuk divisum dan mendapatkan perawatan medis sementara polisi mengejar kedua pelaku tersebut.

"Salah satu pelaku yakni Indra ditangkap tidak jauh dari TKP, sedangkan Andri diringkus di Bogor. Keduanya akan dites urine memeriksa apakah terindikasi minuman keras atau menggunakan narkoba," kata Ahmad.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/12/14/16041501/gara-gara-tidak-diberi-korek-pria-ini-bacok-penjual-nasi-goreng

Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke