"Sebelum tahun baru sudah selesai," kata Cepi ditemui di rumahnya, Rabu (3/1/2018).
Tanggul yang dinamai warga sebagai "Tanggul Baswedan" tersebut jauh lebih kokoh daripada tanggul sebelumnya. Tingginya sekitar 2 meter dari jalan. Tebalnya sekitar 30 sentimeter.
Namun, ada sisa tanggul lama yang tidak dirobohkan dan dibiarkan menggantung di tengah aliran sungai.
Sepetak jalan di samping tanggul dikembalikan setelah sebelumnya jalan tersebut tak berfungsi karena ada perbaikan.
Tanggul Baswedan tak terlihat seperti tanggul pada umumnya. Sebab, tanggul itu dicat warna biru dan kuning seperti warna Dinas Sumber Daya Air.
Kendati sudah cukup lama rampung, Tanggul Baswedan belum teruji kekuatannya. Hujan lebat belum turun dalam beberapa pekan terakhir.
"Iya ini belum hujan jadi belum teruji. Mudah-mudahan enggak ada jebol lagi," ujar Cepi.
Tanggul di Kampung Air jebol pada Oktober 2017. Tanggul tersebut jebol beberapa kali karena hanya diturap dengan karung pasir. Desember kemarin, tanggul akhirnya diturap permanen dengan pengerjaannya dikebut 24 jam sehari.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/03/13440641/penampakan-tanggul-baswedan-di-jatipadang-yang-baru-dibangun