Pada Sabtu (12/1/2018) di Kantor Kecamatan Kebayoran Baru, belasan pengusaha mikro, kecil, dan menengah mendatangi Sekretariat OK OCE sejak pagi.
Mereka berkonsultasi mengenai beragam hal, mulai dari produknya, manajemen, perizinan, hingga pemasaran.
Abdurrohim Sulaiman, warga Cipete yang berjualan dimsum misalnya, berkonsultasi kepada pelatih soal strategi manajemennya yang masih kurang.
Ia saat ini memiliki dua kios di lokasi binaan Masjid Agung Al-Azhar dan Pondok Labu.
"Saya ini bingung juga kalau ada reseller atau orang ambil banyak, sistemnya bagaimana yang baik," kata Abdurrahman.
"Bapak bisa sistem bayar dulu, baru barang dikasih, kalau sekarang kan Bapak kerepotan kalau harus menagih-nagih," kata Fazrul, sang pelatih.
Abdurrahman selama ini memproduksi sendiri dimsum bersama istrinya. Di pasaran, "Dimsum Gaul" miliknya dijual Rp 20.000 isi enam buah.
Selain soal sistem penjualan, Abdurrahman mengaku keteteran menghadapi banyaknya pesanan. Ia pun disarankan untuk "naik kelas" dengan menambah daya produksi dan karyawan.
Selain Abdurrahman, ada penjual kue nastar, cheese stick, dan soes coklat yang datang berkonsultasi.
Kepala Satuan Pelaksana OK OCE Kebayoran Baru Yanti meminta mereka yang baru datang ini untuk mendaftar menjadi anggota.
Mereka akan diundang pelatihan mindset atau cara berpikir agar mempunyai semangat menjadi pengusaha.
"Biasanya setelah pelatihan pertama, mereka sudah punya gambaran ingin berjualan apa, apakah mau menjadi produsen, atau reseller, kemudian seperti apa, nanti itu semua kita dampingi sampai jadi," ujar Yanti.
Yanti mengatakan, pihaknya kemudian membimbing para pengusaha ini untuk membuat BPJS Ketenagakerjaan dan NPWP agar bisa terdaftar resmi sebagai UMKM DKI Jakarta.
Sejak awal berdirinya OK OCE beberapa bulan lalu, Yanti mengklaim sudah ada 1.158 pengusaha yang jadi amggota OK OCE Kebayoran Baru.
"Kami juga dapat permintaan pelatihan dari mana-mana. Biasanya kalau saya buka pendaftaran untuk 90 orang, yang datang bisa 100 lebih," ujarnya.
Beberapa pedagang yang datang Sabtu ini, pulang dengan berbagai masukan, baik soal saran pengemasan produk maupun soal peluang usaha.
Mereka tergabung dalam grup Telegram, dan bisa berkonsultasi tak hanya tatap muka, tetapi melalui ponsel dengan para pelatih di Kebayoran Baru.
"Besok anggota-anggota kami akan jualan di CFD Antasari," kata Yanti.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/13/12594361/begini-suasana-coaching-clinic-ok-oce-tiap-sabtu-di-kecamatan