Prosedur itu terlewat karena PT Jakarta Propertindo mengejar target LRT yang mereka bangun beroperasi sebelum pelaksanaan Asian Games 2018.
Sandiaga menyampaikan, pada pekan lalu, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Satya Heragandhi melaporkan bahwa realisasi pengerjaan LRT Kelapa Gading-Rawamangun melenceng dari target.
"Pak Satya bilang, kita sudah mulai ketinggalan nih dari realisasi dan rencana karena cuaca dan keterlambatan kerja, sedangkan target ini Juni-Juli sudah harus beroperasi untuk Asian Games," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/1/2018).
Saat itu, kata Sandiaga, Satya menyebut, pihaknya akan mempercepat pengerjaan proyek LRT tersebut. LRT Kelapa Gading-Rawamangun diharapkan beroperasi sesuai target.
Sandiaga pun khawatir ada kesalahan prosedur yang terjadi karena mengejar target tersebut.
"Mereka akan kejar dengan shift yang ditambah, tambah orang. Kami sama-sama waktu itu khawatir masalah keselamatan kerjanya karena kalau dikejar target selalu seperti itu, ada saja prosedur yang terlupakan demi efisiensi waktu dan lain sebagainya," kata Sandiaga.
Meskipun begitu, Sandiaga mengaku belum mengetahui dan belum mendapat laporan soal ambrolnya konstruksi proyek tersebut.
Dia menyampaikan dukacitanya untuk lima orang yang terluka karena tertimpa reruntuhan bangunan.
"Saya pertama prihatin dan sangat berdukacita tentunya kalau ada pekerja yang menjadi korban dari kecelakaan pengerjaan proyek tersebut," ucap Sandiaga.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menginformasikan robohnya konstruksi LRT itu pada Senin dini hari.
Informasi tersebut disampaikan melalui akun Twitter resmi BPBD DKI pada pukul 00.10.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/22/09542021/konstruksi-lrt-roboh-sandiaga-khawatir-ada-salah-prosedur-karena-kejar