Salin Artikel

DPRD DKI: Kami Ingin Tanah Abang Tertib Tanpa Mematikan Mata Pencaharian Sopir Angkot

Namun, DPRD DKI tidak ingin penataan tersebut justru mematikan nafkah para sopir angkot yang biasa beroperasi di sekitar Tanah Abang.

"Kami sih dari DPRD begini, kami ingin Tanah Abang itu tertib, ingin Tanah Abang itu pengelolaannya menjadi lebih baik, tetapi tanpa mematikan mata pencaharian para sopir angkot itu," ujar Yusriah saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/1/2018).

Politikus PKS itu mendukung langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno menata Tanah Abang dengan memberi ruang pedagang kaki lima (PKL) tetap berjualan.

Namun, di sisi lain, Yusriah tidak ingin para sopir angkot di sana justru kehilangan pekerjaan dan penghasilan mereka.

"Kami mendukung kebijakan Gubernur dan Wagub apa pun yang dilakukan untuk ketertiban dan peningkatan ekonomi masyarakat UMKM, tetapi juga jangan sampai kebijakan yang diambil menghilangkan pekerjaan untuk orang lain," kata dia.

Yusriah menyebut, Komisi B DPRD DKI akan duduk bersama Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk mencari solusi agar sopir angkot tak kehilangan pekerjaannya. Dia juga akan berbicara dengan Anies dan Sandiaga untuk menemukan solusi yang tepat.

Untuk sementara, Yusriah meminta para sopir angkot itu bersabar, sambil menunggu hasil evaluasi penataan kawasan Tanah Abang.

"Kepada para sopir angkot juga, nanti kami diskusikan kembali sama Pak Gubernur dan Wagub bagaimana memikirkan para pengemudi angkotnya ini kalau omzetnya berkurang. Kan mereka juga perlu diberi apresiasi yang selama ini sudah mengangkut warga Jakarta," ucap Yusriah.

Sopir angkot yang rutenya melintasi kawasan Tanah Abang melakukan aksi protes di depan Balai Kota DKI Jakarta. Mereka tidak terima dengan kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang menutup ruas jalan demi pedagang kaki lima.

Menurut koordinator aksi demo para sopir angkot, Darmono, mereka menjerit karena omzet turun 50 persen setelah penataan di Tanah Abang.

"Omzet kami menurun 50 persen setelah penataan Pasar Tanah Abang," ujar Darmono.

Ia meminta pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengembalikan jalur angkot seperti sedia kala. Ia menganggap dioperasikannya bus transjakarta "Tanah Abang Explorer" di jalur yang biasa dilalui angkot menjadi penyebab turunnya omzet para sopir angkot.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/22/16030121/dprd-dki-kami-ingin-tanah-abang-tertib-tanpa-mematikan-mata-pencaharian

Terkini Lainnya

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke