Para sopir angkut itu sebelumnya berunjuk rasa di depan Balai Kota. Mereka menuntut Pemprov DKI Jakarta kembali memperbolehkan angkot melintas di Jalan Jatibaru, Tanah Abang, yang saat ini ditutup untuk lapak pedagang kaki lima (PKL).
"Kami akan tutup jalan kalau tidak ada satupun anggota DPRD yang datang kemari," kata seorang koordinator aksi melalui pengerasan suara.
Sejumlah sopir angkot kemudian berkumpul dan memblok jalan tersebut sambil membentangkan sejumlah spanduk. Hal itu membuat lalu lintas sepanjang lebih dari 1 kilometer ke arah Jalan Kebon Sirih tersendat.
Seorang pengendara sepeda motor sempat menegur para demonstran yang menutup jalan. Namun pengendara tersebut malah disoraki dan diminta untuk segera melintas.
"Ini kalian lihat macet banget sampai sana," ujar pengendara yang tampak sudah lanjut usia itu.
"Wooo, pergi aja lu sana," teriak para sopir angkot.
Sejumlah polisi yang berjaga kemudian meminta para pendemo tidak menutup jalan. Para sopir angkot mengalah. Blokade jalan itu dilakukan sekitar 15 hingga 20 menit.
Perwakilan sopir angkot sebelumnya bertemu Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah. Namun, tidak ada solusi yang diberikan Andri. Andri menyebutkan akan membentuk tim kecil untuk membahas masalah tersebut.
Pemprov DKI akan melakukan pertemuan dengan perwakilan sopir angkot pada Selasa besok untuk membahas tuntutan mereka.
Pemerintah Pronvinsi DKI Jakarta menutup Jalan Jatibaru Raya sebagai cara penataan kawasan Tanah Abang. Satu sisi jalan yang ditutup kemudian ditempati pedagangan kaki lima (PKL). Sisi yang lainnya khusus dilintasi oleh bus transjakarta.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/22/16402401/sopir-angkot-tutup-jalan-kebon-sirih-arus-lalu-lintas-tersendat-1-km