"Mungkin dia (AKN) punya hasrat atau libido tinggi yang disasar ke anak laki-laki. Dan ini tentunya akan kami lakukan penyelidikan lebih lanjut, apa ada kelainan atau tidak," ujar Tony di Mapolsek Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (24/1/2018).
Tony mengatakan, dalam melakukan aksinya, AKN mengundang korban dengan modus membantu merekap nilai di rumahnya. Saat korban menginap, AKN baru membujuk korban.
"Jadi dia (AKN) minta tolong rekap nilai dengan bujukan akan dkasih uang dan ada yang ditraktir makan. Saat korban sudah mau menginap, AKN mulai melakukan pencabulan," ucap Tony.
Tony mengatakan akan membentuk tim khusus guna menyelidiki kasus ini lebih lanjut. Ia mengkhawtirkan masih ada korban pencabulan lain yang dilakukan AKN.
"Tersangka sudah merusak masa depan anak-anak. Kami akan selidiki lebih lanjut dan memberikan hukuman yang seberat-beratnya," ucap Tony.
Dari sebelumnya terlapor hanya tiga korban pencabulan siswa SMPN 184, sampai saat ini sudah berkembang menjadi 16 korban. Semua merupakan anak laki-laki dan pelajar dengan usia 11-16 tahun.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/24/16001361/modus-guru-cabul-smpn-184-undang-siswanya-ke-rumah-untuk-rekap-nilai