Salin Artikel

Tak Ada Kesepakatan, Angkot Tanah Abang Tetap Melintas di Jalur Lama

Tawaran tersebut yaitu memberlakukan nomor polisi ganjil genap bagi angkot yang melintas di kolong flyover dan di atas flyover Tanah Abang. Pada hari-hari tertentu misalnya, angkot dengan plat ganjil atau genap boleh melintas di flyover dan pada hari-hari tertentu tidak boleh.

Tawaran itu disampaikan saat pertemuan antara Andri dan perwakilan sopir angkot Tanah Abang, Selasa (23/1/2018).

Perwakilan sopir angkot minta agar selain bisa melewati kolong flyover di Jalan Jatibaru Bengkel, angkot juga bisa melintas di flyover yang selama ini bukan trayek mereka.

Andri kemudian menawarkan opsi ganjil genap untuk membedakan angkot yang melalui kolong flyover dan melintasi flyover.

"Kalau yang ganjil genap mereka enggak bisa putuskan karena enggak ada kesepakatan diantara mereka sendiri," kata Andri saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/1/2018).

Terkait tawaran untuk mengikuti OK-Otrip, Andri mengatakan para sopir angkot mau untuk bergabung dengan OK-Otrip. Namun, pihaknya masih harus melakukan komunikasi dengan pihak operator guna menentukan pembayaran rupiah per kilometer.

Andri mengatakan saat ini tetap akan menggunakan aturan yang lama. Para sopir angkot tetap menggunakan rute lama dengan memutar ke arah Blok G. Namun, petugas Dishub tidak akan melakukan penilangan bila angkot melintas melakui kolong flyover di Jalan Jatibaru Bengkel.

"Kalau OK-Otrip mereka sangat mau sekali. Cuma kan kami harus nego dulu sama operatornya. Kalau sopir mah pingin banget," ujar Andri.

"Jadi pakai kebijakan awal saja yang sudah berjalan. Sekarang enggak ada penilangan kecuali kalau enggak ada surat-surat dan tidak ada KIR," ujar Andri.

Sopir angkot Tanah Abang melakukan aksi di depan Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin lalu. Mereka menuntut agar Pemprov DKI membuka kembali Jalan Jatibaru Raya yang kini ditutup untuk mengakomodasi para pedagang kaki lima.

Sopir angkot menyatakan, pendapatan mereka turun hingga 50 persen karena penutupan jalan dan pengoperasian bus transjakarta di Tanah Abang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/25/19472391/tak-ada-kesepakatan-angkot-tanah-abang-tetap-melintas-di-jalur-lama

Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke