Salin Artikel

Senyum PKL dan Kekecewaan Sopir di Angkot Tanah Abang

Saat pendataan, jumlah PKL yang selama ini berjualan di trotoar Tanah Abang 394 orang. Jumlah itulah yang dijadikan acuan bagi Pemprov DKI Jakarta untuk memberikan tenda sebagai lapak para pedagang.

Para PKL yang berjualan pakaian merasa senang dengan model penataan yang dilakukan. Namun, sejumlah PKL yang khusus menjual makanan dan minuman protes dan menuntut agar mereka juga diberikan lapak seperti PKL lainnya. Mereka merasa, merekalah yang berhak menerima lapak tersebut. Pasalnya, para PKL yang kini menempati tenda, kata mereka, merupakan pedagang yang telah memiliki kios di dalam gedung.

"Kami ini yang namanya PKL, bukan mereka yang di sana (berjualan di tenda). Kami yang seharusnya dapat tenda," kata seorang PKL kepada Satpol PP, pada 22 Desember 2017.

Efek penutupan Jalan Jatibaru, Pemprov DKI Jakarta menyediakan 15 bus transjakarta "explorer" setiap hari sebagai transportasi warga untuk berkeliling Pasar Tanah Abang. Rute yang dilewati adalah halte Stasiun Tanah Abang-halte Blok G-halte Blok B-halte Auri-halte Blok E-halte flyover Jatibaru dan kembali ke Stasiun Tanah Abang. Bus transjakarta explorer beroperasi setiap hari mulai pukul 08.00-18.00.

Kepala Humas PT Transjakarta Wibowo mengatakan, sejak beroperasi dari tanggal 22 Desember 2017 hingga 24 Januari 2018, total jumlah penumpang bus transjakarta explorer 401.228 orang.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, efek penataan Tanah Abang membuat kemacetan di kawasan tersebut menurun. Dalam data yang ditunjukkan Sandiaga pada  5 Januari 2018 terlihat grafik kemacetan di kawasan Tanah Abang fluktuatif. Meski demikian, terjadi penurunan kemacetan yang signifikan di kawasan tersebut.

Sebanyak 11.558 laporan kemacetan di aplikasi Waze terjadi pada 21 Desember 2017, atau sebelum penataan Tanah Abang. Setelah ditata, laporan kemacetan terbanyak terjadi pada 22 Desember 2017 yakni 7.189 laporan.

"Selama periode 22 Desember 2017-4 Januari 2018, rata-rata terjadi penurunan jumlah laporan kemacetan sebesar 46 persen untuk weekday dan 25 persen untuk weekend dibandingkan sebelum penataan (1-21 Desember 2017)," kata Sandiaga.

Namun, Sandiaga mengatakan penurunan kemacetan kemungkinan masih dipengaruhi libur panjang. Pemprov DKI Jakarta belum mengumumkan evaluasi Tanah Abang untuk periode Januari 2018.

Tak hanya pengusaha, sopir angkot yang melayani trayek Tanah Abang juga tak senang dengan adanya penutupan jalan tersebut. Puncaknya pada Senin lalu para sopir angkot Tanah Abang melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota. Mereka menuntut Pemprov DKI membuka kembali Jalan Jatibaru.

Namun, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah yang menemui mereka mengatakan tidak bisa mengambulkan tuntutan tersebut karena keputusan hanya bisa diambil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Andri menawarkan kepada para sopir angkot untuk ikut program OK-Otrip.

Andri juga menawarkan opsi nomor polisi ganjil genap bila sopir angkot ingin menggunakan dua rute jalan untuk beroperasi. Namun Andri mengatakan kedua tawaran tersebut belum disepakati oleh para sopir angkot.

"Jadi pakai kebijakan awal saja yang sudah berjalan," ujar Andri.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/26/06000041/senyum-pkl-dan-kekecewaan-sopir-di-angkot-tanah-abang

Terkini Lainnya

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke