Salin Artikel

Ketika Menteri Susi Diinterupsi Alumni UI

JAKARTA, Kompas.com - Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pudjiastuti berbicara blak-blakan dan terbuka di hadapan alumni FEB dan FISIP Universitas Indonesia, Sabtu (03/02/2018).

Dalam acara diskusi yang digagas Bela Negara FEB Universitas Indonesia ini, Menteri Susi menjelaskan  tentang beberapa kebijakan Kementerian yang dipimpinnya. Juga menjelaskan soal silang pendapat antara dirinya dengan beberapa petinggi negara lainnya soal kebijakannya menenggelamkan kapal asing yang tertangkap menjarah ikan di perairan Indonesia.

Ia menyebut, berdasar data yang dikumpulkan, antara 2003 hingga 2013 terjadi penurunan tenaga nelayan di Indonesia hingga mencapai 50 persen. "Dalam kurun satu dekade tersebut terjadi penurunan tenaga nelayan dari satu setengah juta menjadi sekitar 800 ribu tenaga nelayan di seluruh Indonesia,"  katanya.

Setelah menjabat sebagai Menteri Perikanan dna Kelautan pada kabinet Joko Widodo dan Jusuf Kalla pada 2014 lalu, ia baru tahu penurunan ini terjadi karena memang ikan di perairan kita mulai habis. "Setelah mencari tahu lebih jauh lagi, penyebabnya ya itu masuknya ratusan bahkan ribuan kapal asing yang menguras kekayaan lautan kita."

Namun ia kemudian menemukan fakta bahwa hal ini bsia terjadi karena memang lemahnya sistem  yang ada.  "Saya katakan kepada Presiden bahwa kelemahan yang terutama adalah  sikap korup pada oknum-oknum aparat negara. Mereka inilah yang meloloskan kapal-kapal asing untuk  mencari ikan di wilayah kita."

Menteri Susi juga menyebut  tindakan ia membakar kapal-kapal pencuri ikan sebenarnya hanyalah "show of force" bahwa negara  itu concern dan punya kekuatan untuk melawan  penyelewengan. "Kalau ada tindakan penenggelaman kapal, pasti ini jadi semacam terapi kejut buat kapal-kapal lain yang biasa bertransaksi dengan oknum di tengah lautan," katanya. "Biasanya  mereka akan mengatakan, kapal telah ditenggelamkan oleh Susi. Biarin saja..."

Ketika disebutkan ada keberatan dari beberapa negara terhadap tindakan penegggelaman kapal, Susi memilih tidak konfrontatif. "Saya panggil saja duta besar negara yang katanya keberatan. Saya katakan tolong bantu saya untuk mengatasi hal ini dengan mengatakan persoalan yang kami hadapai ke pemerintah anda," lanjut Susi.

Pertemuan Meteri Susi Pudjiastuti dnegan alumni FEB dan FISIP UI ini berlangsung di Kementerian Perikanana dan Kelautan, Jakarta Pusat. Alumni FEB UI antara lain hadir mantan Gubernur Bank Indonesia, Miranda Swaray Goeltom yang bertindak sebagai moderator.

Dalam diskusi ini, Menteri Susi dihujani pertanyaan dan interupsi  dari para alumni yang menanyakan kebijakan Kementerian yang dipimpinnya, juga masalah hambatan yang di hadapinya baik dari eksternal mau pun internal.

Para alumni yang minimal berstatus sarjana S1 dan sudah menjadi praktisi di banyak bidang ini beberapakali menginterupsi Menteri Susi tentang adanya kesenjangan antara kebijakan yang digariskannya ddengan pelaksanaan di lapangan. "Itulah makanya saya sering dianggap sebagai setan oleh para pelanggar peraturan, termasuk anak-anak buah saya dulu. Kalau istilah mereka, dari saya bisa, tetapi masih ada Bu Susi ha.. ha.."

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/04/00052961/ketika-menteri-susi-diinterupsi-alumni-ui

Terkini Lainnya

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke