Salin Artikel

Mengenal Haji Husni, 53 Tahun Jadi Khatib Jumatan di Rutan Polda Metro Jaya

JAKARTA, KOMPAS.com - Siang ini, Jumat (16/2/2018), suara azan berkumandang di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya. Diiringi suara azan, sejumlah tahanan menggelar sajadah berukuran besar di teras yang terletak di samping lapangan tengah rutan.

Seorang polisi berjalan memasuki salah satu blok ruang tahanan pria yang letaknya di sisi utara rutan. Di blok tersebut, sejumlah tahanan berada di luar ruang tahanan. Siang itu polisi tak menutup pintu-pintu ruang tahanan. Pintu ditutup seusai para tahanan menjalankan shalat maghrib berjemaah yang juga dilaksanakan di teras rutan.

"Ayo, yang mau shalat Jumat segera wudu," teriak polisi di depan blok ruang tahanan.

Menengok kembali ke arah teras rutan, sajadah telah terpasang sejajar dengan arah kiblat. Pada baris terdepan berdiri seorang pria tua yang mengenakan jas berwarna hitam dan berkalung sorban sambil melantunkan ayat-ayat suci Al Quran.

Beberapa saat kemudian satu per satu tahanan mulai berdatangan dan mengambil posisi di belakang pria tersebut. Tak terganggu dengan kedatangan para tahanan, pria tua itu terus melantunkan ayat-ayat suci.

Tak lama kemudian, seorang pria lain datang. Ia adalah Ustaz Wahyudin, anggota Tim Pembinaan Rohani dan Mental (Bintal) Polda Metro Jaya. Ia hadir untuk menjadi khatib dalam shalat Jumat hari ini.

Siapakah pria tua itu?

Namanya Haji Husni, usianya 88 tahun. Namun, raut wajahnya masih tampak sangat segar. Ia masih mampu tegap berdiri, langkah kakinya juga sangat lincah. Senyum ramah menyapa Kompas.com saat berjalan menghampirinya.

"Assalamualaikum, Nak. Bagaimana? Sehat kan?" sapanya sambil mempersilakan kami duduk di atas sajadah.

"Saya kelahiran 1930. Usia 35 atau tahun 1965 saya mulai bekerja di Polda, saya jadi PNS di sini. Coba hitung dengan sempoa, berapa lama saya berada di lingkungan Polda Metro Jaya ini?" guraunya.

Kata Husni, dulu tak ada tim khusus pembinaan kerohanian tahanan. Menjadi khatib Jumatan merupakan kegiatan di samping tugasnya sebagai PNS.

"Sekarang sudah enak, ada Bintal. Dulu saya sendiri. Tapi, sekarang pun kalau shalat pas enggak ada petugas Bintal, ya saya yang gantikan. Tapi, setiap Jumat saya pasti ada di sini untuk membesuk semua tahanan, anak-anak Bapak," sebutnya.

"Beliau itu kerja ikhlas. Apalagi kalau Lebaran, setiap tarawih pasti beliau datang dan menuntun tahanan-tahanan di sini untuk kembali ke jalan yang benar," tuturnya.

Husni bertekad akan terus menyambangi Rutan Polda Metro Jaya selama tubuhnya masih mampu. "Saya merasa selalu sehat karena saya tenang, saya bahagia. Selama saya masih hidup, saya tetap akan mengunjungi anak-anak (tahanan) saya di tempat ini," ucapnya.

Di akhir perbincangan, Haji Husni tersenyum kepada Kompas.com sambil berbisik, "Intinya istikamah (berjalan di jalan yang lurus)."

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/16/17195611/mengenal-haji-husni-53-tahun-jadi-khatib-jumatan-di-rutan-polda-metro

Terkini Lainnya

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke