Salin Artikel

Gedung Sekolah di Tamansari Terbakar, Para Murid Belajar di Mushala

Namun, saat ini mereka tak lagi menggunakan gedung sekolahnya, melainkan menumpang di Mushala Baitul Muttaqin yang terletak tak jauh dari lokasi kebakaran.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Rabu (21/2/2018), gedung PAUD yang juga berbagi dengan kelas Madrasah dan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) tersebut hanya tersisa puing beton. Tak ada lagi pintu, jendela dan atap yang utuh serta barang-barang yang tersisa.

Gedung dua lantai tersebut telah hancur dalam keadaan beton yang sudah rapuh dan gosong akibat dilahap api.

Letak sekolah tersebut berdekatan dengan rumah milik tersangka S (35) penyebab sumber api berasal. Hanya berbeda sekitar tujuh blok rumah dari sumber api.

"Karena pas pagi masih panas dan berasap jadi kami ceknya siang. Pertama yang saya cari buku tabungan anak-anak, rapor sama ijazah," kata Dini seorang guru PAUD di Mushala Baitul Muttaqin.

Menurut Dini, tak ada berkas sekolah yang tersisa atau tersimpan. Termasuk barang-barang sekolah para murid yang memang hanya disimpan di sekolah.

"Saya baru coba bilangin ke orang tua anak-anak buat nginget-nginget lagi terakhir nabung berapa. Biar mempermudah di bank nanti,"kata Dini.

Sementara itu, Yuni (40) guru kelas B mengatakan bahwa sejak kebakaran, peralatan sekolah yang datang dari berbagai bantuan disimpan di rumah kepala sekolah.

"Kalau papan tulis kami swadaya. Alat tulis dan mainan dapat dari bantuan. Seragam juga dari bebetapa bantuan, kemarin ada yang kasih baju olahraga dan baju muslim anak. Makanya ini seragam anak pada beda-beda," kata Yuni.

Pada pukul 10.00 WIB kegiatan belajar PAUD Ar-Rahmah telah memasuki kelas kedua. Terdapat 11 anak yang duduk berpencar tanpa meja dan kursi di lantai atas Mushala Baitul Muttaqin.

Sembari mengerjakan tugas menulis huruf, mereka juga asik bercanda satu sama lain. Ada yang masih didampingi oleh guru untuk penulisan dan ada pula yang sudah bisa sendiri.

Sementara untuk kelas Madrasah dan PKBM dimulai pada malam harinya pukul 19.00 WIB.

"Kelas cuma Paud cuma sampai 11.30 aja. Karena ini tempat umum kan musola jadi sampai sebelum zuhur harus udah kosong dan dirapikan lagi," kata Yuni.

Mengingat bahwa kegiatan belajar dilakukan di tempat ibadah dan menggunakan alas sajadah, Yuni khawatir soal kebersihan.

"Kami juga khawatir mengotori tempat ibadah dan masih ada barang warga yang numpang di sini. Apalagi anak-anak kan enggak bisa diam, lari-lari. Lebih khawatir ke tempat kebersihan," tambah Yuni.

Gedung sekolah Ar-Rahmah saat ini belum melakukan renovasi. Yuni mengatakan bahwa pihak yayasan sedang mengurus berkas yang hangus dan meminta bantuan pengadaan peralatan sekolah.

"Kami ngajuin ke yayasan meja dan kursi dulu. Dari pemerintah baru kelurahan yang kasih bantuan semen dan pasir tapi belum ada kulinya," kata Yuni.

Kebakaran di Kelurahan Krukut menghanguskan tujuh RT di RW 003 yaitu RT 007, 008, 009, 010, 011, 012, 013, 014, 015, dan RT 016. Termasuk sekolah PAUD, Madrasah, dan PKBM Ar-Rahmah yang terletak di RT 011.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/21/14281371/gedung-sekolah-di-tamansari-terbakar-para-murid-belajar-di-mushala

Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke