Ridwan (37), warga RT 003/002, Kamis (1/3/2018) mengatakan, kondisi rumahnya saat ini tinggal menunggu waktu saja untuk jatuh ke Kali Bekasi. Saat aliran kali meninggi awal Februari lalu, bagian depan rumahnya sedikit demi sedikit rusak dan ambruk.
Ridwan dan warga di bantaran kali Bekasi lainnya belum mendapatkan kejelasan apa yang akan dilakukan pemerintah kota.
"Tanahnya saja sudah hanyut terbawa air, tagihan pajak (pajak bumi dan bangunan/PBB) tetap turun. Kami tetap bayar. Untuk itu kami ingin ada kejelasan dari rencana pemerintah soal masalah longsor ini," kata Ridwan.
Ahmad Wajar (40) mengungkapkan, warga pernah mendapatkan bantuan saat bencana banjir berlangsung seperti makanan dan pakaian. Pernah juga mereka diberi uang untuk pindah sementara atau mengontrak di lokasi lain.
"Waktu itu sekitar Rp 7 juta-an. Tapi bagaimana mau mengontrak, tidak cukup karena bawa banyak keluarga juga," kata Ahmad.
Ahmad berharap pemerintah segera berkomunikasi dengan warga Teluk Pucung bagaimana nasib mereka. Selama ini mereka hanya mendengar rencana bantaran sungai itu akan diturap.
"Inginnya segera. Seperti apa rencananya dikomunikasikan karena sudah lama juga. Musim hujan jalan terus makanya was-was juga. Bayar PBB juga kami tidak lupa, jadi ada hak kamlah," kata Ahmad.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/01/15181641/warga-teluk-pucung-berharap-pemerintah-tangani-longsor-di-kali-bekasi