Salin Artikel

Bajaj Ditilang di JLNT Casablanca, Penumpang Pun Pindahkan ke Taksi

Mulai Senin ini, polisi melakukan Operasi Keselamatan Jaya di sejumlah titik di Jakarta, termasuk JLNT Casablanca.

Dari pantauan Kompas.com di lokasi, polisi langsung meminta kelengkapan surat sopir bajaj itu. Saat diperiksa, sopir bajaj tidak bisa menunjukan surat kepemilikan bajaj. Ia hanya memperlihatkan surat tilang.

Dokumen bajaj tersebut rupanya pernah ditilang pada 2016 dan sampai sekarang dokumen itu belum ditebus atau masih ditahan polisi.

Sopir bernama Herman itu mengatakan, saat dokumen ditilang yang mengendarai bajak itu bukan dirinya tetapi sopir lain. Herman mengaku sebagai sopir tembak.

"Kan bukan saya, Pak, ini tilangan sopir sebelumnya," ujar Herman kepada polisi.

Ia mengatakan, dirinya terpaksa melintas di JLNT Casablanca karena terburu-buru mengantarkan penumpang. Herman mengemukakan dia sudah beberapa kali melintas di ruas jalan tersebut.

"Saya juga buru-buru, penumpangnya kejar waktu. Dia butuh waktu, saya butuh setoran. Saya enggak muna (munafik) sih kalau enggak ada kayak gini (operasi lalin) saya juga naik. Bukan hanya saya, tapi bajaj yang lain juga naik," ujar Herman.

Herman mengatakan tidak akan mengulangi perbuatannya.

"Saya ngerti, sudah kesalahan saya. Berikutnya ada tindak lanjut yang lebih tegas (dari polisi), saya enggak mau lagi (melintas)," ujar Herman.

Penumpang bajaj itu, yang tak mau disebutkan namanya, mengatakan telah memberitahu Herman agar tidak melintasi ruas jalan tersebut. Namun, Herman tak menghiraukan sarannya dan tetap melintasi JLNT Casablanca.

"Sudah saya bilangin jangan naik, tapi dia tetap naik," ujar penumpang itu.

Karena kesal, penumpang tersebut akhirnya menurunkan seluruh barang miliknya yang dibungkus di dua karung berwarna putih. Ia lalu menghentikan sebuah taksi dan pergi meninggalkan bajaj tersebut.

"Mau naik taksi saja," ujar penumpang itu.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra sebelumnya mengatakan, 2.704 personel dikerahkan untuk mengamankan hari pertama Operasi Keselamatan Jaya. Operasi itu akan dilakukan pukul 08.00-10.00, dan akan diisi 80 persen kegiatan preventif. Sementara 20 persen kegiatan sisanya berupa penegakan hukum.

Operasi itu dilakukan dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).

"Di hari pertama ini kami akan melakukan operasi di tiga titik, di kawasan Palmerah, Bundaran Hotel Indonesia (HI), dan JLNT Casablanca. Untuk hari pertama tiga titik ini dulu," ujar Halim kepada Kompas.com, Senin pagi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/05/11382171/bajaj-ditilang-di-jlnt-casablanca-penumpang-pun-pindahkan-ke-taksi

Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke