Salin Artikel

Hari Pertama Ganjil Genap di Bekasi, Bus Tujuan Jakarta Belum Dipenuhi Penumpang

Untuk itu, sejak jauh hari sudah disiapkan armada bus transjabodetabek premium tujuan Jakarta. Bus sudah tersedia sejak pukul 05.00.

Dari pantauan Kompas.com pukul 06.00 WIB, di salah satu armada bus tujuan Plaza Senayan, bus pertama awalnya terlihat kosong. Namun, berangsur-angsur penumpang yang hendak ke Senayan mengisi tempat duduk bus dengan kapasitas kursi 40 penumpang tersebut.

Alfian, petugas Perum PPD yang bertugas di lokasi mengungkapkan minat masyarakat menggunakan transjabodetabek premium bukan baru hari ini saja. Sejak dikenalkan tahun lalu, peminatnya sedikit demi sedikit meningkat.

"Tapi tidak tiap hari atau tiap waktu penuh. Jam ramai pasti pukul 06.00 pagi. Tiap 10 menit selalu ada bus ke Jakarta," ucap Alfian.

Ester (50), warga Kranji yang ditemui sedang menunggu keberangkatan bus tersebut mengungkapkan dirinya terbantu dengan keberadaan transjabodetabek premium ini meski tidak setiap hari menggunakannya

Karyawan swasta tersebut mengungkapkan fasilitas yang didapat pun cukup lengkap.

"Rp 20.000 lumayan lah. Lebih enak dari yang biasa. Cuma memang belum terlalu ramai, entah karena harga tiket mahal atau belum banyak yang tahu. Harapannya makin banyak armada ke dan dari Jakarta," ucap Ester.

Bus dengan jadwal keberangkatan pukul 06.00 itu kemudian berangkat dengan membawa 27 penumpang. Masih ada puluhan kursi kosong yang tersedia.

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) sebelumnya sudah merencanakan akan menyediakan total 60 bus secara bertahap untuk mendukung minat masyarakat berpindah ke angkutan umum. Bus-bus ini juga diberangkatkan dari titik-titik strategis di kota Bekasi

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/12/07071911/hari-pertama-ganjil-genap-di-bekasi-bus-tujuan-jakarta-belum-dipenuhi

Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke