Salin Artikel

Remaja Perempuan Pukuli Siswi SMP karena Cemburu, Peran Orangtua Dipertanyakan

Komisioner KPAI, Jasra Putra, menyebutkan, peristiwa perundungan dengan kekerasan yang dilatarbelakangi cemburu tersebut ada kaitannya dengan penggunaan media sosial di kalangan pelaku dan korban.

"Ini harus menjadi kewaspadaan kita semua karena ini berawal dari media sosial kemudian saling mengintip media sosialnya. Pada akhirnya terjadi perilaku kekerasan dan bullying," kata Jasra kepada Kompas.com, Rabu (14/3/2018).

Para pelaku, yakni LS (15) dan YIZ (15), juga dianggap Jasra kurang mendapatkan asupan informasi positif dari orangtua dan masyarakat di sekitar lingkungan mereka.

Terlebih kedua anak tersebut juga putus sekolah sehingga tidak memiliki aktivitas lain dan melampiaskannya pada tindakan kriminal seperti perundungan itu.

"Pada dasarnya anak-anak usia 13 sampai 16 tahun adalah usia pubertas, usia yang butuh pendampingan orangtua, apalagi dua anak yang jadi pelaku itu putus sekolah dan ini tentu menjadi catatan penting juga bagi Pemkot Tangerang agar menyediakan solusi bagi anak-anak putus sekolah," kata Jasra.

KPAI, kata Jasra, kemudian akan segera berkoordinasi dengan pihak Polres Metro Tangerang untuk memastikan langkah-langkah hukum yang diambil polisi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.

Bagaimanapun, kata Jasra, mereka yang terlibat dalam aksi perundungan dengan kekerasan tersebut adalah korban. Korban dari absennya orangtua dan pendidikan yang seharusnya mengarahkan mereka ke perilaku positif.

"Kami akan pantau terus soal penanganan hukum kedua pelaku dan untuk korban nantinya sesuai dengan standar yang ada harus direhabilitasi serta mendapatkan pendampingan dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A)," ucap Jasra.

Peristiwa perundungan dengan kekerasan itu terjadi pada Jumat (9/3/2018) dan terekam dalam sebuah video berdurasi 1 menit 46 detik yang viral di media sosial.

LS dan YIZ menganiaya WA (13) karena WA dianggap LS mendekati pacarnya melalui sebuah obrolan di Facebook.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/14/10372481/remaja-perempuan-pukuli-siswi-smp-karena-cemburu-peran-orangtua

Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke