Salin Artikel

Tangisan Dirut Dharma Jaya ke Sandiaga karena Sulitnya Subsidi Pangan

Setidaknya, ini lah yang dirasakan Direktur Utama PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusumajati.

Rabu (14/3/2018), Marina datang menangis ke Balai Kota. Ia kebingungan bagaimana caranya menyediakan daging ayam untuk program subsidi bulan depan, padahal pembeliannya yang lalu-lalu masih menunggak.

"PSO (public service obligation ) ya belum keluar. Pada waktu November, Wagub (Sandiaga Uno) minta dibantukan, dan sekarang belum cair," kata Marina di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu siang.

Akhir tahun lalu, Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies-Sandi tidak memberikan penyertaan modal daerah (PMD) ke Dharma Jaya. BUMD yang melayani kebutuhan daging warga Jakarta itu diminta mandiri.

Tanpa PMD, Dharma Jaya harus mengandalkan dana public service obligation (PSO) untuk membeli kebutuhan pangan bagi 700.000 warga DKI yang disubsidi. Sandiaga mengatakan akan menyalurkan PSO agar Dharma Jaya bisa tetap memenuhi kebutuhan warga.

Dana PSO sebesar Rp 41 miliar yang dijanjikan itu rupanya belum dicairkan juga. Akibatnya, Marina kebingungan membeli persediaan ayam baru dan melunasi utang-utang ke pemasok pembelian ayam di bulan-bulan sebelumnya.

"Pokoknya saya begini, saya berusaha keras cari sana-sini. Sekarang di sana nilainya sudah sampai Rp 80 miliar, sekarang kan sudah jalan Maret. Sampai Februari tuh sudah banyak banget (utang). Ya sudah habis, ya orang mau ngutangin limited," kata dia.

"Anak-anak (pegawai PD Dharma Jaya) sudah dimaki-maki sama supplier, sampai nangis-nangis. Saya sampai minta tolong supplier-nya sudah nangis. Karena kan saya merangkul UKM, kan, saya nggak merangkul orang besar semua. Kan katanya saya harus merangkul rakyat kecil," ujar dia.

Menurut Marina, dana itu ada di Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) tetapi belum juga bisa dicairkan.

"(Dana) enggak boleh diambil-ambil. Ditempatnya Pak Michael (Kepala BPKD). Alasannya bolak-balik, bolak-balik, bolak-balik," kata Marina.

Ketika ditanya apakah penyaluran ayam murah ke warga akan terancam, Marina mengatakan pihaknya akan terus berusaha mencari utang. Pasalnya, kebutuhan ayam bagi warga yang disubsidi sangat tinggi, mencapai 80 ton sehari di awal bulan.

"Saya usahakan terus cari barang. Sampai ada orang yang mau ngutangin lagi. Sebetulnya ada orang yang mau ngutangin tapi harganya mahal," ujar dia.

Terkait hal ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku juga sudah ditangisi Marina.

“Saya dilaporkan sekitar 10 hari lalu, Bu Marina nangis-nangis ke saya 'Belum turun uangnya' terus saya bilang ‘Saya bantu, sabar bu’”, ujar Sandiaga di Balai Kota, Rabu (14/3/2018).

Sandiaga mengaku akan membantu agar dana tersebut segera cair. Ia kini meminta Marina menghadapi para vendor yang sudah menagih utang.

“Saya cek ke DKPKP memang lagi diproses, saya nanti akan dorong supaya lebih cepat, saya minta Bu Marina sampaikan dan koordinasikan dengan para supplier, para vendor kami lagi proses, kami akan selesaikan,” kata Sandiaga.

Warga Kepulauan Seribu

Selain masalah daging ayam, Anies-Sandi juga perlu memikirkan warga Kepulauan Seribu yang bahkan sama sekali belum menerima subsidi pangan sejak Januari.

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi menyampaikan, sejak Januari lalu, warga di Kepulauan Seribu tak dapat pangan subsidi karena kapal yang biasa digunakan mengangkut pasokan pangan itu rusak.

"Januari, Februari tidak ada pengiriman karena masalah kapal. Kapalnya sedang diperbaiki," kata Arief di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu.

Menurut Arief, pengiriman pasokan pangan biasanya mengandalkan kapal penumpang milik Kabupaten Kepulauan Seribu.

Karena kapal itu rusak, kata Arief, Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengupayakan hibah kapal dari salah satu kementerian untuk mengirim pasokan pangan ke beberapa pulau di Kepualauan Seribu.

"Begitu ada kapal, kapalnya datang, langsung bisa dipakai buat pengiriman ke sana. Bulan ini belum ada," ujar Arief.

Ia menyampaikan, dulu PT Food Station Tjipinang Jaya mengirimkan pangan ke Kepulauan Seribu melalui koordinasi dengan Bupati.

Namun kini, rencananya pangan akan didistribusikan lebih sistematis melalui pengadaan kapal. Harapannya, harga pangan di Kepulauan Seribu akan sama dengan di daratan Jakarta.

"Dulu 2017 ada dua sasaran distribusi pangan, di Untung Jawa sama Pramuka, berikutnya akan ada enam, nanti ditentukan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan," kata Arief.

Di bawah kepemimpinan Anies-Sandi, Pemprov DKI Jakarta kembali meluncurkan program subsidi pangan sejak 1 Februari 2018. Pada tahun ketiga program ini, jenis pangan murah yang dijual ditambah dengan susu dan ikan.

Beras kualitas premium kemasan 5 kilogram dijual Rp 30.000, daging sapi Rp 35.000 per kilogram, daging ayam Rp 8.000 per kilogram, ikan kembung Rp 13.000 per kilogram, telur ayam Rp 10.000 per tray, serta susu UHT merek Diamond Rp 30.000 per karton.

Komoditas-komoditas itu bisa dibeli maksimal sebulan sekali bagi masing-masing pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP), petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU), pekerja harian lepas (PHL), penyedia jasa lainnya orang perorangan (PJLP), penghuni rumah susun, lansia, penyandang disabilitas, serta buruh berpenghasilan UMP.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/15/12150261/tangisan-dirut-dharma-jaya-ke-sandiaga-karena-sulitnya-subsidi-pangan

Terkini Lainnya

Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Megapolitan
Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Megapolitan
Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Megapolitan
Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke