Salin Artikel

Saat Tarminah Tewas Tertimpa Besi Proyek Rusunawa Pasar Rumput

Perempuan paruh baya itu tertimpa besi saat sedang memilih bahan baku untuk membuat sayur asam. Dia berniat memasak buat ibu, adik, dan dua cucunya.

Minggu pagi kemarin Tarminah pergi ke Pasar Rumput bersama rekannya, Rodiyah.

Berdasarkan keterangan saksi mata bernama Edi Mawardi, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.30.

"(Korban) lagi belanja sayur berdua, tiba-tiba ada besi jatuh nimpa kepalanya (korban)," ujar Edi saat ditemui di lokasi.

Menurut Edi, Rodiyah yang berdiri tepat di samping Tarminah langsung menjerit histeris setelah melihat temannya tertimpa besi. Warga berdatangan membantu.

Saat warga datang, kondisi Tarminah terkapar dengan kepala bagian belakangnya mengeluarkan darah. Oleh warga, Tarminah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dengan menggunakan bajaj. Setibanya di rumah sakit, dokter menyatakan, nyawa Tarminah tak tertolong.

Rupanya, insiden jatuhnya besi dari proyek Rusunawa Pasar Rumput bukan kali ini saja terjadi.

Ketua RW 004 Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan, M Dopi mengatakan, seorang warga bernama Laila juga pernah tertimpa besi proyek tersebut. Akibat kejadian itu, tulang rusuknya patah.

"(Bu Laila) kena punggung, mengalami patah tulang rusuk bagian belakang," kata Dopi di lokasi, Minggu.

Menurut Dopi, kejadian tersebut terjadi pada Februari 2018. Saat itu, Laila sedang berbelanja di Pasar Rumput. Tiba-tiba, besi yang diduga berasal dari proyek Rusunawa Pasar Rumput menimpanya.

"Sempat dirawat di RS Thamrin, biayanya ditanggung semua sama pihak kontraktor, ditanggung sampai sembuh," katanya.

Setelah insiden yang menimpa Tarminah, PT Waskita Karya selaku kontaktor proyek mengatakan langsung melakukan evaluasi. Mereka menghentikan sementara pembangunan Rusunawa Pasar Rumput.

"Atas kejadian tersebut, kami menghentikan sementara pembangunan proyek rusun tingkat tinggi Pasar Rumput untuk melakukan evaluasi lebih lanjut," ujar Kepala Proyek Rusunawa Pasar Rumput PT Waskita Karya I Made Aribawadana di kawasan Menteng, Jakarta, kemarin.

Made belum bisa memastikan sampai kapan pengentian sementara proyek itu.

"Penghentian (proyek) sampai waktu yang kami akan kaji lebih lanjut, di mana kondisinya aman dulu, baru kami lanjutkan pengerjaan," ucapnya.

Made mengaku, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk mencari sebab pasti insiden tersebut.

Dia belum mau menjelaskan bagaimana kronologi jatuhnya besi itu hingga menimpa Tarminah.

"Saya belum bisa cerita lebih panjang karena ini masih investigasi. Nanti kami akan berikan penjelasan apabila investigasinya selesai," kata Made.

Made mengakui, besi proyek Rusunawa Pasar Rumput pernah jatuh dua kali dan menimpa warga. Menurut dia, kejadian pertama tak sampai memakan korban jiwa.

"Kalau sebelumnya betul ada (besi jatuh), tetapi tidak di dalam (area proyek). Sama kejadian seperti ini, tetapi tidak ada korban," ucap Made.

Made mengklaim, alat keamanan proyek yang dikepalainya itu sesuai prosedur standar operasi (SOP).

"SOP sudah kami sesuaikan dengan apa yang kami miliki. Seharusnya (kejadian) ini tidak perlu terjadi. Semua safety screen, safety deck, dan tambahan pagar pengaman sudah kami lakukan," ujar Made.

Agar kejadian tak terulang, dia menyatakan akan meningkatkan lagi alat keamanan di proyek tersebut.

"Di detail kecil-kecil yang harus kami pastikan lagi. Safety net diperkuat lagi intinya. Upayanya kami sudah pasang safety net yang lebih tinggi 6 meter," kata Made.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/19/09195031/saat-tarminah-tewas-tertimpa-besi-proyek-rusunawa-pasar-rumput

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke