Menurut Ahmad, pedagang sayuran, para pembeli tak seramai biasanya. Kawasan Pasar Rumput lebih ramai oleh awak media.
"Orang yang ke sini jadi segan, tambah lagi banyak juga yang live nyorot kesini," kata Ahmad kepada Kompas.com, Senin (19/3/2018).
Ahmad menuturkan, mereka yang datang ke Pasar Rumput kebanyakan hanya menanyakan tempat tewasnya Tarminah, bukan untuk berbelanja.
"Dari pagi nanya saja 'di mana yang ketimpa' gitu aja," ucap Ahmad.
Selain Ahmad, ada juga Sutini yang juga berjualan sayur di sekitar lokasi kejadian. Sutini juga mengaku penjualannya tidak banyak seperti biasanya.
"Biasanya jam segini sudah habis, tapi ini masih ada," kata Sutini.
Meski demikian, Sutini berharap sepinya penjualan sayur pasca tewasnya pengunjung yang tertimpa besi tak berlangsung lama.
"Mudah-mudahan ramai lagi, soalnya dulu juga pernah ada yang ketimpa. Dagangan sempat sepi, terus ramai lagi," tuturnya.
Ira seorang ibu rumah tangga yang kebetulan berbelanja di Pasar Rumput mengaku tak takut dengan insiden tersebut.
"Umur mah enggak ada yang tau, saya sih berani-berani saja, kalau enggak belanja ke sini ke mana lagi?" kata Ira sambil menenteng barang belanjaannya.
Tarminah tewas seketika saat tertimpa besi proyek pembangunan Rusunawa Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Minggu (18/3/2018) kemarin. Warga Jalan Tambak II itu tertimpa besi jenis hollow sepanjang 3 meter.
Perempuan paruh baya itu tertimpa besi saat sedang memilih bahan baku untuk membuat sayur asam. Dia berniat memasak buat ibu, adik, dan dua cucunya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/19/13542651/warga-tewas-tertimpa-besi-pedagang-pasar-rumput-keluhkan-sepinya