Salin Artikel

Reaksi Warga atas Diskon 50 Persen Tarif Parkir dan Transjabodetabek Premium

Di samping mengurai kepadatan lalu lintas, paket kebijakan tersebut diterapkan demi mendorong pengguna kendaraan pribadi beralih ke angkutan umum, salah satunya transjabodetabek premium.

"Ada satu yang belum maksimal, karena kami memberlakukan jalur khusus bus harapannya banyak yang menggunakan bus, tetapi tercatat okupansi hanya 30 persen," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Mega City Mal, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (18/3/2018).

Budi menyampaikan data hasil evaluasi Kemenhub selama sepekan. Berdasarkan data ini, Kemenhub menurunkan tarif transjabodetabek premium dari Rp 20.000 menjadi Rp 10.000.

Begitu juga dengan tarif parkir di fasilitas park and ride yang berlaku flat di sekitar Kota Bekasi yang menjadi Rp 5.000 dari sebelumnya Rp 10.000.

Pada Senin (19/3/2018), penumpang belum banyak yang tahu soal tarif bus yang turun ini. Mereka baru tahu setelah berada di dalam bus.

"Hari ini belum terlihat lonjakan penumpang. Data minggu lalu kenaikan penumpang 40 persen. Mungkin baru terlihat besok Selasa. Kemarin pengumuman penurunan tarifnya belum efektif. Hari ini kita sosialisasikan terus ke penumpang, banyak yang belum tahu," ucap pengawas transjabodetabek premium titik keberangkatan Bekasi Barat Mega Bekasi, Dhedi Rasmana.

Pramis (24), warga Bekasi Utara yang menggunakan layanan bus ini beberapa bulan terakhir menyampaikan, penurunan tarif ini layak diapresiasi. Namun, ia khawatir kualitas layanan juga akan berkurang.

"Takutnya nanti akan lebih ramai. Akibatnya harus tambah armada, tidak tahu siap atau tidak," ucap Pramis.

Warga yang bekerja di area Plaza Senayan tersebut kemudian membandingkannya dengan layanan shuttle bus yang disediakan pengembang perumahan.

Menurut dia, layanan bus tersebut menurun setelah tarifnya diturunkan dari Rp 20.000 menjadi Rp 15.000. Bus menjadi tidak rutin datang.

Ricky (35), warga Bekasi Barat, justru merasa penurunan tarif menjadi Rp 10.000 terlalu murah. Ia berharap, rasa "premium" tetap ada.

"Terlalu murah menurut saya. Mungkin Rp 15.000 cukuplah, soalnya Rp 10.000 sama seperti armada bus non-premium lainnya," ucap Ricky.

Begitu juga dengan layanan park and ride. Para pengguna transjabodetabek premium mengapresiasi penurunan tarif parkir tersebut.

Namun, mereka yang memiliki mobil pribadi lebih memilih menggunakan ojek untuk ke titik keberangkatan bus premium.

"Bagus sih jadi Rp 5.000, tetapi lebih praktis tidak bawa mobil, saya pilih ojek saja. Kalau penurunan tarif busnya saya setuju," ucap Paula.

Gatutkaca (51), warga Galaxy yang datang diantarkan istrinya, tidak tahu ada tempat parkir kendaraan untuk penumpang transjabodetabek premium. Ia pun tertarik untuk mencoba parkiran tersebut.

"Saya biasa berangkat naik kereta atau mobil. Tapi hari ini ada rapat jadi pakai jas. Maunya yang tidak berdesakan. Sempat bingung di mana parkirnya. Ini sudah tahu, besok saya coba," ucap Gatut.

Kepala BPTJ Bambang Prihartono menyampaikan, target okupansi bus masih jauh dari target. Padahal, kebijakan ini harapannya dapat mengubah perilaku masyarakat untuk memilih kendaraan umum.

Upaya yang dilakukan salah satunya dengan menerapkan promo setengah harga tersebut.

"Saat ini kita pangkas tarif parkir dan tiket hingga 50 persen. Nah nanti kita akan siapkan prmo menarik lainnya. Ini kita hadirkan untuk kepentingan masyarakat," ucap Bambang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/20/08553111/reaksi-warga-atas-diskon-50-persen-tarif-parkir-dan-transjabodetabek

Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke