Penemuan kulit kabel di gorong-gorong ring 1 yang terjadi berulang kali ini membuat mereka jengah.
Sandiaga mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian.
Menurut Sandiaga, tumpukan kulit kabel di gorong-gorong itu bisa berdampak buruk, salah satunya genangan saat hujan.
"Harus melibatkan pihak kepolisian dan ini harus ditindak karena menjadi satu ancaman kita. Kalau misalnya itu enggak lancar gorong-gorongnya kan akan kena dampak ke Istana langsung, itu kan bahaya," ujar Sandiaga di kawasan Jalan MH Thamrin, Selasa (20/3/2018).
Sandiaga kesal karena kulit kabel ditemukan setiap tahun di gorong-gorong Jakarta. Kulit kabel ditemukan di gorong-gorong pertama kali saat Basuki Tjahaja Purnama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Menurut Sandi, biang keladi masalah kulit kabel ini harus ditemukan untuk diberi sanksi. Ia berharap, ada sanksi pidana bagi biang keladi tersebut agar menimbulkan efek jera.
"Sepertinya ini berulang dan kelalaian ini kalau sudah berulang bukan kelalaian, tapi jadi kebiasaan. Tuman begitu," kata dia.
Sandiaga berharap, pelakunya kali ini bisa tertangkap supaya tidak menjadi masalah tahunan.
Temuan kulit kabel di gorong-gorong tahun ini memang tidak sebanyak temuan pada tahun 2016.
Kulit kabel yang ditemukan kali ini sebanyak 12 meter kubik atau setara dengan 3 mobil bak sampah milik Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Pusat.
Anies mengatakan, Pemprov DKI harus mencegah agar gorong-gorong tidak bisa dimasuki orang.
"Kami harus mencegah sehingga lubang seperti ini harus kami lihat konstruksinya ulang, sehingga tidak bisa digunakan orang untuk masuk. Tapi juga penataan kabel ini salah satu yang paling semrawut hari ini," kata Anies.
Dugaan motif
Ada berbagai macam dugaan motif di balik penemuan kulit kabel ini. Anies menduga, ini merupakan tindakan pencurian kabel.
"Kalau laporan sementara dari Kepala Dinas (Dinas Sumber Daya Air, Teguh Hendarwan) ini adalah pencurian, nanti biar double check lagi," kata Anies.
Sementara itu, Sandiaga memiliki dugaan yang berbeda. Dia menilai, ini merupakan perbuatan pihak yang tidak mau keluar biaya besar untuk membuang limbah kulit kabel mereka.
Akhirnya, kulit kabel pun dibuang di gorong-gorong. Sandiaga juga tidak beranggapan kulit kabel ini adalah bentuk sabotase untuk membuat Jakarta banjir.
"Saya enggak lihat ini sebagai sabotase, saya lihat ini ada motif ekonomi bahwa kalau buang di tempat lain itu mahal, ya sudah sengaja saja (dibuang di gorong-gorong), enggak keliatan ini," kata Sandiaga.
Siapa pelakunya?
Sandiaga tidak mau menebak-nebak siapa yang ada di balik kejadian ini. Awak media sempat menyebut salah satu nama perusahaan yang memiliki banyak kabel utilitas di gorong-gorong. Namun, Sandiaga enggan menuduh.
"Jangan disebut nama perusahaannya karena ini sudah masuk ke dalam (ranah) hukum. Saya ingatkan, kita hormati proses hukumnya. Mudah-mudahan bisa ada efek jera terhadap yang baru ditemukan," kata dia.
Sementara itu, pihak Kepolisian belum menerima laporan terkait temuan gulungan kulit kabel di gorong-gorong depan Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Sandiaga mengatakan, laporannya memang baru akan disiapkan. Meski demikian, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu mengatakan, pihaknya siap mengusut temuan tersebut setelah mendapat laporan.
"Polres belum terima laporannya dari yang menemukan. Saya sudah cek, belum ada laporannya," ujar Roma.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/21/07275161/biang-keladi-kulit-kabel-akankah-ditemukan-anies-sandiaga