Salin Artikel

Perempuan Meninggal Usai Melahirkan di Masjid karena Tekanan Darah Tinggi

"Tidak ada tanda kekerasan atau dibunuh, tetapi kondisi tekanan darahnya sangat tinggi. Itu yang membuat dia kemudian meninggal dan melahirkan bayi prematur," ucap teknisi otopsi RSUD Bekasi Joko Budi, di RSUD Bekasi, Jawa Barat, Senin (26/3/2018).

Ia mengatakan, pihaknya mudah mengenali jenazah yang mengalami kematian tidak wajar. Hal itu bisa diketahui dari bau dan kondisi lainnya.

Dalam kasus ini, tidak ada tanda-tanda tersebut.

Soal mulut yang mengeluarkan busa, lanjutnya, hal itu biasa terjadi pada penderita darah tinggi. 

Joko mengatakan, perempuan itu akan mengalami stroke jika nyawanya selamat. 

"Nah, darah tinggi ini bisa jadi karena si ibu stress. Kami tidak tahu mungkin ada masalah atau apa," ujarnya. 

Jenazah perempuan itu sudah dibawa keluarga ke Rawa Lumbu.

Di sisi lain, pihak rumah sakit juga tidak melakukan otopsi.

"Si bayi sendiri selamat. Saat ini dirawat di inkubator di pusat perawatan anak. Saya dengar keluarga akan bertanggung jawab terhadap bayi tersebut," ucap Joko.

Sebelumnya, seorang perempuan meninggal dunia setelah melahirkan di teras atas Masjid Nurul Hidayah, Jalan Patriot Raya RT 001 RW 005 Rawa Aren, Aren Jaya, Senin pagi.

Bayi laki-laki yang dikandungnya selama 6 bulan dibawa ke RSUD Bekasi untuk penanganan lebih lanjut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/26/22521861/perempuan-meninggal-usai-melahirkan-di-masjid-karena-tekanan-darah-tinggi

Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke