Salin Artikel

7 Perubahan Balai Kota di Era Anies-Sandi, dari Pintu Tambahan hingga Pemindai Sidik Jari

Tidak terkecuali Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang kini berada di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno.

Perubahan tidak hanya dari segi kebijakan, melainkan juga dari tata letak kantor yang menjadi tempat beraktivitas kepala daerah sehari-hari. Pada era Anies-Sandiaga, sejumlah titik di Balai Kota mengalami perubahan fisik.

Berikut sejumlah perubahan fisik berupa tambahan fasilitas pada bangunan Balai Kota yang dirangkum Kompas.com.

1. Pintu tambahan

Perubahan ini adalah yang paling baru di Balai Kota. Awak media mendapati adanya pintu tambahan antara tangga utama di Balairung menuju Balai Agung yang ada di lantai 1 pada Senin (2/4/2018).

Pintu yang terpasang bercat warna putih. Di kanan dan kiri pintu tersebut, ada jendela yang biasanya dibiarkan terbuka.

Sebelumnya, tidak ada daun jendela yang dipasang sebagai penutup jendela itu. Namun, kini jendela telah dipasang daun jendela bergaya rumah Belanda dengan warna putih juga.

Adapun, Balai Agung merupakan area yang biasa digunakan untuk acara-acara resmi. Selain melalui tangga utama di Balairung, ruangan Balai Agung bisa diakses dengan menggunakan lift.

Kepala Biro Umum DKI Jakarta Firmansyah beralasan pemasangan pintu tambahan untuk mengoptimalkan penggunaan ruang di Balai Kota.

"Kalau ada acara di Balai Agung, bisa pararel dengan acara di (lantai) bawah. Misalnya gubernur lagi doorstop (wawancara wartawan), biar enggak ganggu doorstop karena, kan, biasanya habis acara tamu di atas (Balai Agung) suka ribut suaranya," kata Firmansyah di Balai Kota DKI Jakarta.

2. Tirai pendopo

Akses antara Balai Agung dan Balairung bukan satu-satunya yang ditambah penutup. Pintu dan jendela ruang tamu gubernur juga sudah lebih dulu ditutup dengan tirai.

Biasanya, pintu dan jendela itu memang tertutup khususnya saat gubernur sedang bekerja. Namun, tidak pernah ditutupi tirai.

Warga yang sedang berada di pendopo pun bisa melihat suasana di dalam ruang tamu gubernur. Terkadang, bisa dilihat siapa saja tamu yang sedang menunggu dipersilakan masuk oleh gubernur lewat kaca jendela itu.

Di dalam ruang tamu gubernur memang terdapat dua meja bundar besar dengan kursi yang dulu biasa dipakai untuk tamu yang menunggu.

Jika beruntung, terkadang warga bisa menyaksikan gubernur yang keluar masuk dari ruang kerjanya melalui kaca itu.

Kini, dengan adanya tirai penutup, siapa saja tidak bisa melihat suasana seperti itu lagi. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno pernah meminta semua pihak tidak berprasangka buruk soal ruang tamu gubernur yang kini ditutup rapat dengan tirai putih.

Sandi mengatakan, dirinya dan Gubernur DKI Anies Baswedan tetap menjalankan pemerintahan secara transparan.

Sandi mengatakan Anies kerap menggunakan ruang tamu itu untuk beberapa pertemuan. Dia menyebut, tirai itu dipasang agar fokus peserta acara tidak terganggu karena adanya orang yang lalu lalang di luar. Tirai juga dipasang untuk kepetingan Humas Pemprov DKI mengambil gambar.

"Tentunya menambah kefokusan acara supaya di dalamnya itu pencahayaannya tidak terlalu bright sehingga kalau ngambil gambar dari dalam enggak backlight, diusulkan ditaruh tirai ini," kata Sandi pada Senin 27 November 2017.

3. Ruang wakil gubernur

Hal lain yang berubah adalah ruang kerja kepala daerah itu sendiri. Tepatnya ruang kerja wakil gubernur DKI Jakarta dari masa ke masa. Ruang kerja wakil gubernur terdapat di lantai dua. Tata letak ruangannya selalu sama sejak ditempati oleh Basuki Tjahaja Purnama, Sumarsono, dan Djarot Saiful Hidayat.

Ruangan luas itu diisi dengan sofa dan meja yang biasa dipakai wakil gubernur menerima tamunya. Hanya beberapa meter dari sofa itu, terdapat meja kerja wakil gubernur.

Di sudut lain, terdapat ruangan kecil yang isinya adalah kamar mandi dan juga kamar tidur. Ruangan itu memiliki dekorasi berbeda-beda tergantung penghuninya. Saat ditempati Djarot, ruangan itu penuh dengan foto keluarga dan foto aktivitas Djarot.

Namun, ruangan itu dirombak oleh Sandiaga. Ruangan yang ukurannya lebih luas dari ruang kerja gubernur itu dirombak total dan menjadi ruangan bergaya milenial.

Ruangan itu tidak hanya diisi oleh Sandiaga saja. Para anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembanguna (TGUPP) juga menggunakan ruangan itu sebagai kantor mereka.

Ada dua meja panjang yang menjadi meja kerja bagi puluhan anggota TGUPP. Tidak ada lagi kamar tidur dan kamar mandi di ruangan itu.

Sementara itu, meja kerja Sandiaga berada di satu ruangan kecil di dalam sana. Anies juga memiliki meja sendiri di ruang itu meski dia memiliki ruang kerja sendiri di lantai satu.

4. Akses sidik jari

Perubahan lainnya terdapat pada akses masuk ke sejumlah ruangan. Ruang tamu gubernur tidak hanya ditutup dengan tirai putih saja.

Di pintu masuknya, terpasang alat pemindai sidik jari. Hanya orang tertentu yang bisa masuk ke dalam sana. Pintu akan tetap terkunci jika orang yang mencoba masuk tidak punya sidik jari sesuai.

Sebelumnya, pintu itu dikunci dengan cara berbeda. Bukan dengan alat pemindai sidik jari, melainkan dengan kartu. Bukan hanya akses ke ruang tamu gubernur saja yang diganti. Akses masuk ke lantai dua yang menjadi area Sandiaga juga dikunci dengan alat pemindai sidik jari.

Adapun, lantai dua itu tidak hanya berisi ruang kerja wagub saja melainkan juga ruang rapat. Biasanya, ruang lantai dua terbuka untuk dilewati siapa saja.

Awak media bisa masuk dan menunggu para pejabat selesai rapat. Namun kini aksesnya ditutup dengan adanya alat pemindai sidik jari di pintu masuk paling depan.

5. Podium

Perbedaan lainnya dibuat untuk menunjang kegiatan wawancara Anies-Sandiaga dengan wartawan. Kini terdapat mimbar atau podium di Balairung.

Podiumnya berwarna coklat dan ada ornamen lambang Pemprov DKI Jakarta berwarna keemasan. Sebelumnya, tidak ada podium semacam itu setiap melakukan doorstop di Balai Kota.

Dengan adanya podium itu, Anies-Sandiaga dan narasumber lainnya akan berbicara di balik podium. Sementara awak media duduk di hadapannya. Beberapa kursi disediakan agar wartawan bisa duduk saat sesi wawancara.

6. Adzan menggema

Semua pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kini bisa mendengar suara adzan di seluruh area Balai Kota DKI Jakarta. Pengeras suara yang dipasang di setiap ruangan dihubungkan dengan sistem yang ada di Masjid Fatahillah.

Sebelumnya, suara adzan hanya terdengar di sekitar Masjid Fatahillah saja. Gedung yang letaknya jauh dari masjid tidak akan mendengar suara adzan itu.

Kini, setiap waktu sholat tiba, suara adzan terdengar di Balairung, Balai Agung, dan ruang kerja PNS lainnya di Blok G, Blok F, hingga Blok H.

Kepala Bagian Rumah Tangga Biro Umum DKI Jakarta Rokman Lizar mengatakan, ini merupakan permintaan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.

"Saya disuruh pimpinan saya. Pak Kabiro dapat instruksi lisan dari Pak Wagub kalau bisa suara adzan kedengaran di kompleks Balai Kota," ujar Rokman.

Perubahan lainnya yang terjadi adalah ruang wartawan atau pressroom. Wartawan yang bertugas di Balai Kota berjumlah sangat besar. Satu media bisa menugaskan dua sampai tiga reporter untuk meliput di Balai Kota setiap harinya.

Sebelumnya, semua wartawan itu ditampung dengan tiga ruangan yang dijadikan pressroom. Pressroom pertama ada di pendopo, samping ruang tamu gubernur.

Dulu biasa digunakan wartawan yang bertugas mengikuti kegiatan gubernur. Pressroom kedua ada di lantai dua dekat ruang wakil gubernur. Pressroom lantai dua itu biasa digunakan wartawan yang bertugas meliput wakil gubernur.

Pressroom ketiga adalah pressroom utama yang letaknya ada di belakang parkiran mobil gubernur dan wagub. Di sana semua wartawan bergabung untuk mengerjakan berita harian mereka.

Namun, kini pressroom yang ada di samping ruang gubernur dan wakil gubernur telah ditutup. Ruangannya difungsikan untuk hal lain. Kini, hanya tersisa satu pressroom saja untuk menampung wartawan di Balai Kota.

Area selasar di samping Balai Kota kini sering digunakan oleh wartawan jika pressroom di belakang parkir mobil gubernur sudah penuh.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/03/08350881/7-perubahan-balai-kota-di-era-anies-sandi-dari-pintu-tambahan-hingga

Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke