VP Corporate Communication PT KCI Eva Chairunisa mengatakan, penumpukan penumpang terjadi di eskalator jalur 5 setelah perpindahan dari jalur 4 dan penyesuaian dengan kereta api bandara.
"Memang ini tidak bisa mengakomodir semua penumpang yang turun bersamaan, karena Duri itu stasiun akhir. Kami sudah membuka dua crossing di bawah, arah Tanah Abang dan Angke sehingga penumpang sudah bisa tersebar di dua crossing di dua jalur di bawah itu," kata Eva kepada Kompas.com, Rabu (4/4/2018).
Sebelumnya, eskalator naik dan turun di peron 5 yang malayani Duri-Tangerang menjadi sorotan sejak akhir Maret 2018.
Dalam video dan foto yang tersebar di media sosial, terlihat penumpang di peron tersebut menumpuk dan berdesak-desakan menggunakan eskalator.
Eva mengatakan, sejak kejadian itu, pihaknya membuka jalur crossing sebagai solusiya.
"Sejak hari kedua (29 Maret 2018) sampai sekarang kalau untuk masalah crossing-an sudah tidak ada lagi kendala karena sudah tersebar," ujarnya.
Dalam waktu dekat, Stasiun Duri akan menyediakan tangga manual untuk mengurai penumpukan penumpang.
"Rencananya jalur 5 dan jalur 1 akan dibuatkan tangga manual. Nanti kalau sudah jadi bisa jadi fasilitas pengguna peron," kata Eva.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di Stasiun Duri pada 28-29 Maret dan 2 April 2018, stasiun menggunakan sistem buka tutup eskalator untuk mengurai penumpang.
Mereka mematikan laju eskalator naik di peron 5 untuk dijadikan tangga manual bagi penumpang yang baru saja turun dari KRL Tangerang-Duri.
Penggunaan crossing di arah Angke dan Tanah Abang juga sudah digunakan penumpang saat keluar dari peron, termasuk lift yang diperuntukkan penyandang difabel.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/04/14400041/solusi-pt-kci-urai-penumpukan-penumpang-di-stasiun-duri