Salin Artikel

Menengok SPBU Pramuka yang Merugi akibat "Underpass" Matraman...

Salah satunya SPBU 34-10402 yang ada di Jalan Pramuka, Senen, Jakarta Pusat.

Sejak pembangunan dimulai hingga beropersi, omzet SPBU diklaim menurun drastis hingga akhirnya pihak SPBU menggugat Dinas Bina Marga, Dinas Perhubungan, dan Jaya Konstruksi sebesar Rp 8 miliar.

"Omzet yang paling utama, turunnya itu signifikan dibandingkan dengan sebelumnya (tidak ada underpass). Otomatis merugi," kata Kepala SPBU Jamal saat ditemui Kompas.com di SPBU Pramuka, Jakarta Pusat, Kamis (12/4/2018).

Pihaknya mengaku mengalami penurunan omzet hingga 70 persen dari omzet yang biasa diterima setiap bulan. Hal ini disebabkan akses menuju SPBU terhalang underpass Matraman.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, hanya beberapa sepeda motor dan mobil yang mengisi bensin di sana.

Pintu keluar underpass berada lebih kurang 100 meter setelah SPBU Pramuka. Hal ini membuat pengemudi yang melintasi underpass tidak dapat mengisi bensin di SPBU tersebut.

Debu proyek pembangunan underpass juga membuat tampilan dan beberapa peralatan SPBU terlihat kusam seperti tidak terawat.

Kondisi ini membuat pihak SPBU mengambil langkah hukum menggugat ketiga pihak tersebut.

Selain itu, pihaknya juga mempermasalahkan beberapa hal, antara lain penyempitan jalan dan rekayasa lalu lintas yang dilakukan Dinas Perhubungan DKI. 

"Saya minta Dinas Bina Marga membesarkan akses pas belokan dari Senen mau ke Pramuka, tetapi mereka menolak dengan alasan itu bukan ranah mereka. Dishub juga menyelesaikan masalah contraflow di jembatan layang dan parkir liar di belokan yang bikin akses ke sini makin terhambat," ujarnya. 

Ia mengatakan, bukan hanya pihak SPBU yang pernah memprotes ketiga pihak tersebut. Menurut dia, beberapa pengusaha percetakan di Matraman Dalam juga pernah memprotes pembangunan underpass Matraman. 

"Mereka juga protes, tetapi mereka katanya mengadu ke DPRD, saya tidak tahu bagaimana kabarnya sampai sekarang. Kalau gugatan saya sendiri masih berjalan, akhir bulan nanti sidang lagi," kata Jamal. 

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/12/14300411/menengok-spbu-pramuka-yang-merugi-akibat-underpass-matraman

Terkini Lainnya

'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke