Salin Artikel

Ketika Para Gajah Jadi Agen Pendamai antara Kaumnya dan Manusia...

Di satu sisi, manusia membutuhkan lahan untuk hidup dan bercocok tanam, sedangkan di lain sisi, para gajah kian kehilangan tempat tinggal dan variasi makanan. Alhasil, konflik pun tak terhindarkan.

Kala itu, gajah liar kerap memasuki lahan pertanian penduduk untuk mendapatkan makanan yang lebih variasi. Lahan pertanian rusak, hasil pertanian "dicuri", petani pun merugi.

Berbagai cara dilakukan para penduduk untuk mengusir gajah liar, mulai dari menyalakan obor, memasang bandul api, hingga jerat. Tak jarang, cara-cara ini melukai gajah. Banyak gajah akhirnya ditemukan terluka hingga mati sia-sia.

Selama bertahun-tahun, gajah liar dan manusia di kawasan Way Kambas, Lampung Timur tak bersahabat.

Hingga akhirnya, Elephant Response Unit (ERU) hadir. Para pekerja di pusat konservasi gajah di kawasan Taman Nasional Way Kambas, Lampung itu mencoba mendamaikan manusia dan gajah.

ERU membuat sejumlah pos di sekitar lahan pertanian warga yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Way Kambas untuk melakukan monitoring.

Gajah-gajah liar yang terluka dirawat dan dilatih oleh petugas ERU. Para gajah diajarkan untuk memerintahkan kawanan gajah liar mundur ketika hendak memasuki lahan pertanian warga.

Latihan-latihan keterampilan lain pun diajarkan agar gajah dapat membantu manusia melakukan berbagai aktivitas yang membutuhkan tenaga ekstra seperti merobohkan pohon dan menarik kendaraan.

Kini, para gajah terlatih bersahabat dengan warga sekitar pos ERU. Kedua pihak bekerja sama memantau gajah liar.

Dengan bantuan gajah terlatih dan suara petasan yang dibunyikan warga, para gajah liar akan kembali ke kawasan taman nasional.

Berkat kerja sama antara warga dan para gajah terlatih, konflik antara warga dan para gajah liar menurun secara signifikan.

Gajah terlatih seolah-olah tengah berdiplomasi. Ia menjadi agen pendamai antara gajah liar dan manusia agar tak ada pihak yang tersakiti.

Selengkapnya mengenai diplomasi para gajah ini bisa Anda ikuti dalam "Visual Interaktif Kompas (VIK) Diplomasi Para Gajah".

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/14/08485281/ketika-para-gajah-jadi-agen-pendamai-antara-kaumnya-dan-manusia

Terkini Lainnya

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke