Salin Artikel

Izin Usaha Dicabut, Diskotek Exotic Merasa Dibinasakan

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Diskotek Exotic menyatakan, tidak bisa melawan keputusan Pemprov DKI yang mencabut izin usaha tempat hiburan malam tersebut. Tetapi, mereka menilai, Pemprov DKI seharusnya tidak sampai mengeluarkan keputusan yang membinasakan usaha mereka.

Sebelumnya, Pemprov DKI melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) sudah mencabut Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) atau izin usaha Diskotek Exotic.

"Ya namanya juga tempat hiburan, mau dari sisi manapun kita enggak bisa melawan. Kita perlu dibina, bukan dibinasakan," kata Humas Diskotek Exotic Tete Martadilaga, kepada Kompas.com, Senin (16/4/2018).

Nama Diskotek Exotic, masuk dalam daftar tempat hiburan yang izin usahanya dicabut. Mereka diberi waktu lima hari untuk berbenah dan menutup tempat mereka sendiri.

Pencabutan izin usaha itu keluar pasca seorang pria bernama Sudirman (47), ditemukan tewas akibat overdosis narkoba, Senin (2/4/2018) lalu, di diskotik yang berlokasi di Sawah Besar, Jakarta Pusat tersebut.

Tete mengatakan, akibat kejadian tersebut, tempatnya sempat disegel selama 4 hari untuk penyelidikan.

"Karena TKP-nya di lantai 3, selama 4 hari sambil menunggu pihak kepolisian. Makanya, kok, kita kadang kayak enggak bisa berkutik juga. Dari pemda harusnya nunggu hasil dari kepolisian (sebelum menutup)," kata Tete.

Ia menambahkan, Exotic masih beroperasi hingga hari ini. Mereka membuka usahanya mulai pukul 21.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB.

"Ya kalau pemda mau tutup, apa boleh buat. Mereka yang punya kuasa, harusnya kita dilindungi dan dibina. Kita sudah berusaha mengikuti aturan semaksimal mungkin. Exotic sudah lama sepi. Karena emang enggak menyediakan barang-barang narkoba, hanya minuman" ujar Tete.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/16/13323091/izin-usaha-dicabut-diskotek-exotic-merasa-dibinasakan

Terkini Lainnya

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke