Salin Artikel

Lalu Lintas Macet di Pintu Keluar Lahan Pedagang Pasar Tasik

Kepadatan kendaraan berasal dari pintu keluar lokasi yang kini dijadikan lapak berjualan pedagang Pasar Tasik.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, kepadatan mulai terjadi pukul 11.30 WIB di pintu keluar lokasi berdagang.

Pasar tersebut buka pada Senin dan Kamis hingga pukul 12.00 WIB.

Hal itu membuat hampir semua pedagang pulang meninggalkan lokasi secara serentak menggunakan kendaraan mereka.

Sontak, kendaraan di Jalan Cideng Timur mengular hingga ke arah Rumah Sakit Tarakan.

Belum lagi ramainya kendaraan yang berasal dari kawasan Kemanggisan membuat kawasan tersebut semakin padat.

Sekitar 50 meter dari pintu keluar merupakan singgungan yang mempertemukan kendaraan yang berasal dari Kemanggisan dan RS Tarakan.

Tidak tampak petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta maupun petugas kepolisian mengatur lalu lintas. Hanya terdapat lima petugas pasar yang mencoba mengatur lalu lintas agar tidak semakin ramai.

Seorang petugas Satpol PP DKI yang enggan disebutkan namanya mengatakan, kemacetan di ruas Jalan Cideng Timur memang kerap terjadi sejak para pedagang menempati lahan tersebut pada Kamis pekan lalu. Pengaturan lalu lintas, kata dia, hanya dilakukan oleh petugas pasar.

"Ya tiap Senin dan Kamis jam segini memang macet. Keluar masuk kendaraan, tapi untungnya cuma terjadi Senin dan Kamis saja," ujar petugas tersebut.

Selain menimbulkan kemacetan, keluar masuk mobil yang berasal dari lapak pedagang berjualan membuat aspal di Jalan Cideng Timur dipenuhi tanah liat yang bercampur lumpur.

Sebelumnya, para pedagang Pasar Tasik, Tanah Abang, berjualan di lahan milik PT Kereta Api Indonesia. Namun, saat ini lahan tersebut menjadi obyek sengketa sehingga pihak kepolisian menutupnya.

Akibatnya, selama beberapa kali pedagang berjualan keluar lahan dan memakan separuh badan jalan depan bongkaran.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, para pedagang Pasar Tasik di Jakarta Pusat sudah dipindahkan ke lahan di Cideng Timur, masih di daerah Jakarta Pusat, Rabu (11/4/2018) malam. Sandiaga datang dan melihat perpindahan itu.

"Sebagian besar sudah diarahkan ke Cideng Timur dan kami sangat apresiasi koordinasi di lapangan. Kemarin saya datang sekitar pukul 21.00 atau 22.00 sudah masuk dan diperkirakan ada 400 sampai 500 pedagang yang terakomodasi di lahan yang terus disiapkan," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (12/4/2018).

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/19/14532081/lalu-lintas-macet-di-pintu-keluar-lahan-pedagang-pasar-tasik

Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke