Langkah ini menyusul tergulingnya armada dari Bianglala yang terguling di depan gedung Universitas Kristen Indonesia (UKI), Cawang, Jakarta Timur pada 9 April 2018 lalu.
"Kami perlu evaluasi teknis, oleh sebab itu kami libatkan pihak Dishub dan minta kepolisian," kata Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (24/4/2018).
Budi meminta masyarakat tak perlu khawatir ada 48 armada yang dikandangkan. Sebab 48 armada tersebut digantikan dengan bus lain.
Armada yang dikandangkan ini beroperasi di koridor 1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, dan 11 sebagai angkutan malam hari (Amari).
"Masyarakat sabar, kami pasti menjaga betul keamanan dan kenyamanan penumpang. Dan pembekuan sementara ini sifatnya memastikan dan kami tidak sendirian," ujar Budi.
Bus yang dikandangkan ini nantinya akan diperiksa kelayakannya. Transjakarta juga tengah menetapkan sanksi bagi Bianglala sesuai dengan kontrak.
Pada 9 April 2018, bus transjakarta yan terguling di depan gedung Universitas Kristen Indonesia (UKI), Cawang, Jakarta Timur, setelah oleng saat menabrak separator busway. Akibatnya, 10 penumpang mengalami luka ringan dan dilarikan ke RS UKI.
Kesepuluh korban adalah Rama Raditya (30), Hendra Rudiyanto (35), Dwi Septi Arif (35), Fernando (40), Ahmad, Suparman (40), Welly Yuslih (27), dan Tri Bidasari (26).
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/24/19554301/ada-bus-transjakarta-terguling-48-armada-dikandangkan