Salin Artikel

Pesan Anies untuk Kompas Kala Semua Orang Bisa Jadi "Pemred"...

Anies mengatakan, peresmian hari ini tidak boleh sekadar dimaknai dengan perpindahan kantor baru.

"Bukan sekadar perpindahan gedung, tetapi juga ini memasuki era baru, tantangan baru," ujar Anies di Menara Kompas, Kamis (26/4/2018).

Anies mengatakan, tantangan di dunia media kini sudah berubah. Saat ini, semua orang seolah bisa menulis berita. Semua bisa mengungkapkan opini dan menuliskan fakta yang mereka lihat.

Semua orang juga punya alat yang digunakan para jurnalis masa kini. Semua bisa menjadi produsen berita.

"Sekarang ini setiap orang bisa jadi pemred (pemimpin redaksi)," ujar Anies.

Anies mengatakan, masyarakat membutuhkan penunjuk arah di tengah desentralisasi sumber informasi seperti itu.

Dengan demikian, Anies mengatakan Kompas harus bisa menjadi penunjuk arah yang objektif dan independen.

"Netralitas sering kali tidak bisa dijaga, karena itu tidak harus netral, saya sering mengatakan. Tetapi objektivitas harus selalu dijaga dan Kompas berkewajiban menjaga tradisi objektivitas itu," ujar Anies.

Menara Kompas diresmikan oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Peresmian Menara Kompas ditandai dengan pengetikan kata "Kompas" menggunakan mesin ketik bersejarah oleh Wapres.

Mesin ketik itu merupakan mesin ketik yang selalu digunakan oleh pendiri Kompas, Jakob Oetama, untuk menulis tajuk rencana di harian Kompas.

Adapun, pembangunan Menara Kompas menghabiskan waktu 3 tahun. Dimulai pada 16 April 2014 dan rampung pada 17 April 2017.

Dalam peresmian Menara Kompas, hadir juga Megawati Soekarnoputeri, putri Presiden pertama RI Soekarno yang memberi nama "Kompas".

Begitu juga jajaran Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo.

Hadir pula Wakil Kepala Polri Komjen Pol Syafruddin, Pimpinan Redaksi harian Kompas Budiman Tanuredjo, Pimpinan Redaksi Kompas TV Rosianna Silalahi, dan Pimpinan Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho.

Seusai peresmian, JK, Megawati, dan rombongan menyempatkan melihat ruang kerja Kompas, Kompas.id, Kompas.com, dan Kompas TV di lantai 5 dan 6 Menara Kompas.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/26/16213711/pesan-anies-untuk-kompas-kala-semua-orang-bisa-jadi-pemred

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke