Salin Artikel

Sandiaga Sebut Gerakan Lari ke Kantor Terlalu Heroik

"Saya tadinya ada inisiatif yang selalu saya sampaikan, yaitu run to work, berlari ke kantor. Tapi rupanya itu terlalu heroik," kata Sandiaga dalam sambutannya.

Alasannya, kata Sandiaga, karena tak ada trotoar dari rumahnya menuju Balai Kota.

Ia mengatakan, saat ini Pemprov DKI baru akan membangun trotoar. Karena sulit berlari, Sandiaga pun mengubahnya jadi bike friday atau bersepeda.

"Saya modify sedikit," kata Sandiaga.

Saat masih berkampanye, Sandiaga berikhtiar jika terpilih akan berlari setiap hari ke Balai Kota dari rumahnya di Jalan Pulombangkeng, Jakarta Selatan.

Namun setelah enam bulan menjabat, Sandiaga mengaku menyesali inisiasinya memulai gerakan berlari ke kantor.

"Saya memulai gerakan baru, berlari ke kantor, dan saya menyesalinya karena tidak ada tempat untuk lari," kata di hadapan para pengusaha di Asian Venture Capital Journal (AVCJ) Private Equity and Venture Forum 2018 di Jakarta Pusat, Rabu (25/4/2018).

(Baca: Sandiaga: Saya Mulai Gerakan Berlari ke Kantor dan Saya Menyesalinya...)

Sandiaga mengakui buruknya akses pejalan kaki di Jakarta. Padahal, Jakarta ditargetkan bakal jadi salah satu pusat perekonomian terbesar di dunia

"Jakarta akan jadi ekonomi terbesar, tetapi kita punya trotoar seperti ini, ini seperti Jurassic Park," ujar Sandiaga sambil tertawa.

Ia memastikan saat perhelatan Asian Games, trotoar di jantung Ibu Kota, yakni Sudirman-Thamrin, bakal layak dan baik.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/28/13234371/sandiaga-sebut-gerakan-lari-ke-kantor-terlalu-heroik

Terkini Lainnya

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke