Stedi datang didampingi kuasa hukum dari Perkumpulan Advokasi Hukum Indonesia Hebat (PADI) Bambang Sri Pujo.
"Kami melaporkan sebuah tindakan yang kejam, yang menodai demokrasi yang dialami Stedi. Yang kami laporkan itu persekusi," ujar Bambang di Mapolda Metro Jaya, Senin.
Dalam kesempatan yang sama, Stedi bercerita, saat CFD berlangsung, ia dan rombongan lainnya mengikuti kegiatan jalan sehat dengan mengenakan kaus bertuliskan tanda pagar #DiaSibukKerja.
Di kaus berwarna putih tersebut juga tergambar simbol pria tengah menggulung lengan kemejanya.
"Nah, karena capek saya istirahat dulu di pos polisi. Saat istirahat saya melihat ada anak kecil dan seorang wanita tengah dikerubungi banyak orang dengan kaus #2019GantiPresiden," kata dia.
Stedi mengaku mencoba menolong wanita dan seorang anak kecil yang kala itu juga menggunakan kaus #DiaSibukKerja.
"Saya selamatkan anak itu, tapi saya menyelamatkan diri saya juga. Saya tetap disuruh buka baju, digosok, dijejel uang, kipas, mulut saya dijejel sama busa itu digosok-gosokin. Saya ditanya mau berapa duit? Saya mencoba bertahan dan kembali kepada rombongan saya," paparnya.
Laporan Stedi tersebut tertuang dalam laporan polisi nomor TBL/2362/IV/2018/PMJ/Dit.Reskrimum tanggal 30 April 2018. Pelaku dalam kasus ini masih dalam penyelidikan.
Perkara yang dilaporkan adalah perbuatan yang tidak menyenangkan disertai ancaman kekerasan dengan Pasal 335 KUHP.
"Kami membawa barang bukti berupa video persekusi anak dan ibu yang telah viral di media sosial. Kami belum menyebutkan siapa terlapornya. Kami harap polisi segera mengusut kasus ini," kata Sri Bambang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/30/13272601/pria-berkaus-diasibukkerja-di-cfd-lapor-polisi-atas-kasus-persekusi