Salin Artikel

Sandiaga Larang Jual dan Bagi-bagi Kaus Bermuatan Politik Saat CFD

"Bagaimana kita bisa memastikan konten yang dijual itu juga tidak berkaitan dengan politik. Akan sangat sulit, tetapi kita bisa mencoba melakukan pengawasan untuk para UKM-UKM yang mendapat izin untuk berjualan di situ. Kan itu semuanya mendapatkan izin," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (30/4/2018).

Selain jual-beli, membagi-bagikan kaus bermuatan politik juga dilarang. Sandiaga mengatakan, sesuai Pergub Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan CFD, kegiatan politik atau kampanye SARA dan menghasut dilarang dilakukan di area tersebut.

Sandi mengaku terdampak aturan ini ketika ia berkampanye pada Pilkada DKI 2017. "Saya kan mengalami sendiri waktu pilkada di mana pada tahun 2015-2016 mulai bulan Agustus dan 2016 itu ditandatangani pergubnya," ujar Sandiaga.

Untuk itu, Sandiaga meminta masyarakat dan politikus menghormati aturan ini. Ia memastikan, aturan akan ditegakkan, apalagi jika sampai ada aksi intimidasi.

"Akan ditindak tegas. Ya sebelum ditindak tegas, ya dicegah dan dihalau," kata dia.

Selain itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Darwis Muhammad Aji mengatakan, kaus yang dikenakan massa saat CFD Minggu (29/4/2018) dijual di area CFD.

"Nah yang jual Rp 50.000 satu baju itu, seusai itu ada yang pakai, seusai itu ada simpatisan lagi sampai banyak," kata Darwis.

Dalam car free day 29 April 2018, terdapat lautan massa berjalan kaki dan bersepeda di CFD sembari memakai kaus dan topi bertuliskan #2019GantiPresiden.

Selain itu, ada sejumlah warga mengenakan kaus putih bertuliskan #DiaSibukKerja. Bahkan, dalam sebuah video yang viral, ada aksi intimidasi ketika dua kelompok yang mengenakan kaus berbeda itu bertemu.

Berdasarkan video tersebut, seorang ibu dan anaknya yang dikelilingi massa dan dikibas-kibasi uang hingga sang anak menangis ketakutan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/05/01/07130941/sandiaga-larang-jual-dan-bagi-bagi-kaus-bermuatan-politik-saat-cfd

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke