Tak hanya pos penjaga parkir, bangunan PAUD juga tak luput dari perusakan. Terlihat kaca yang menempel di jendela dan pintu bangunan itu sudah pecah.
Kasat Reskrim Pelabuhan Tanjung Priok AKP Faruk Rozi menyatakan, hanya kedua bangunan itu yang dirusak pada Jumat malam. Sementara, bangunan Makam Mbah Priok tidak mengalami kerusakan.
"Sebenarnya yang dirusak itu yang utama kontainer yang dia gunakan untuk kasih karcis ngecek STNK. Kalau Makam Mbah Priok enggak ada, enggak ada perusakan makam komplek makam enggak ada itu," kata Faruk.
Faruk menyatakan, polisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait kejadian tersebut dan sudah mengantongi identitas dua orang yang diduga menjadi pelaku.
Kesalahpahaman pengunjung dan petugas parkir
Mengenai motif perusakan pos parkir dan bangunan PAUD, kata Faruk, polisi menduga hal tersebut disebabkan oleh kesalahpahaman antara penjaga parkir dan pengunjung makam.
"Kalau parkir itu kan ada yang mau diperiksa ada yang enggak mau diperiksa. Itu kan masalah tempat ibadah, kalau orang buru-buru mau ngaji mau apa dia lupa bawa helm atau STNK," katanya.
Ia pun menegaskan bahwa kejadian tersebut tidak melibatkan kelompok-kelompok tertentu dan terjadi secara spontan alias tak terencana.
Di samping itu, ia juga menyebut bahwa polisi tidak menemukan senjata api maupun senjata tajam dalam keributan itu. Satu orang korban pun hanya mengalami luka ringan.
"Itu hoaks, saya pastikan tidak ada airsoft gun, tidak ada senjata tajam, itu semua hoaks," kata Faruk.
Ia mengatakan, barang-barang yang digunakan dalam perusakan tersebut adalah batang bambu dan batu, tak ada senjata api maupun senjaya tajam.
Polisi Bersiaga
Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Senin (7/5/2018) siang, aktivitas di Komplek Makam Mbah Priok berlangsung normal.
Puluhan bus yang mengangkut para peziarrah terparkir rapi lapangan kompleks. Para peziarah pun bisa melakukan aktivitasnya seperti biasa.
Namun, hal berbeda terlihat di salah satu sudut kompleks. Di sana, terdapat sebuah tenda polisi yang berdiri beserta sejumlah polisi yang bersiaga.
Faruk mengatakan, pihaknya menurunkan sejumlah personil kepolisian untuk menjaga keamanan kawasan tersebut, khususnya polisi yang berpakaian preman.
Di TKP kita sudah tempatkan beberapa anggota. Khususnya anggota tertutup untuk mencegah dan mencari informasi terkait kejadian tersebut," kata Faruk kepada wartawan, Senin (7/5/2018).
Sementara, polisi berseragam akan ditempatkan di luar komplek makam supaya tidak mengganggu aktivitas peribadatan di tempat tersebut.
Hingga kini, polisi sudah memeriksa delapan orang saksi dan mengamankan sejumlah barang bukti. Polisi masih akan mendalami kasus ini untuk menguak penyebab perusakan yang sebenarnya.
"Ada indikasi orang tidak senang karena dicek, tapi itu baru keterangan saksi dari pelapor. Terlapor nanti kita mintai keterangan, kan harus balance," kata Faruk.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/05/08/09585681/kesalahpahaman-yang-berujung-perusakan-pos-parkir-makam-mbah-priok