Salin Artikel

Insiden Pengendara Motor Tabrak Pagar yang Hebohkan Mabes TNI AD

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu keluarga yang mengendarai sepeda motor matic sempat membuat heboh Markas Besar TNI Angkatan Darat (AD) yang berlokasi di Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Senin (14/5/2018).

Sebab, sepeda motor mereka mendadak menabrak pagar Mabes TNI AD pukul 19.00 WIB, dengan membawa dua ransel berwarna hitam.

Kabar yang beredar melalui pesan singkat di masyarakat, pengendara sengaja menabrakan diri dan berusaha masuk ke Mabes TNI AD. Hal itu sempat menimbulkan kecurigaan di masyarakat dimana informasi yang beredar mirip dengan motif teror bom yang beberapa waktu lalu terjadi di Surabaya.

Kapolres Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu, tim identifikasi, hingga dua unit tim gegana Polri, mendatangi Mabes TNI untuk mengecek peristiwa tersebut. Lebih dari 15 personel TNI dikerahkan untuk mensterilkan area.

Warga yang menonton diminta untuk menjauh hingga 100 meter. Seorang personel tim gegana sampai bolak balik menuju pos penjagaan, di mana ransel milik pengendara diletakan.

Di kesempatan pertama, petugas membawa dua kotak koper berwarna hitam yang berisi peralatan penjinak bom. Setelah 2 menit, petugas tersebut menjauh dari lokasi ransel tersebut menuju ke titik semula.

Sekitar 5 menit kemudian, petugas kembali mendekati ransel. Pukul 20.23 WIB, tampak petugas membuka ransel dan mengeluarkan satu per satu barang yang ada di dalam.

Tidak terlihat jelas barang apa saja yang dikeluarkan. Keseluruhan peristiwa berlangsung hingga dua jam.

Sekitar 15 menit kemudian, pihak kepolisian mengkonfimasi ransel hitam mencurigakan yang diamankan dari pengendara sepeda motor di depan Mabes TNI AD hanya berisi pakaian.

"Jadi, kedua ransel ini isinya hanya pakaian, pampers anaknya yang akan dibawa ke Semarang," ujar Roma, di Mabes TNI AD, Senin malam. 

Roma mengatakan, pengendara motor berinisial J (42), bersama istri A (32), dan anak pasangan tersebut L (3,5), hendak menuju Pasar Senen dari arah Kapuk.

Rencananya, dari Stasiun Senen, mereka akan naik kereta menuju Semarang. Ada dua ransel berukuran besar dan sedang yang dibawa di atas motor.

Penyebab menabrak

Saat melintas menuju arah Mabes TNI AD, A tiba-tiba menepuk pundak J. Suaminya yang terkejut, mendadak berbelok ke kiri menabrak pagar Mabes TNI AD.

J mengaku keseimbangannya hilang karena terkejut ditepuk mendadak oleh A. Hal itu diperparah dengan dua ransel berukuran besar dan berat, yang dibawa di atas motor.

"Jadi, kan si A tahu kalau salah jalan mau ke Senen, jadi si bapaknya ditepuk. Nah, karena ditepuk itu, bapaknya hilang keseimbangan dan akhirnya oleng nabrak ke arah Mabes. Mereka bawa tas ransel di depan sama belakang, si ibu gendong anaknya," ujar Roma.

Roma mengatakan, telah mengecek keasilan tiket tersebut. Keduanya telah dibawa ke Mapolres Jakarta Pusat, untuk diminta keterangan lebih lanjut.

Seperti diketahui, pasca teror bom yang terjadi Surabaya, pengamanan di Jakarta diperketat hingga menjadi Siaga 1. Penjagaan diperketat untuk kantor instansi kepolisian, gereja dan obyek vital lainnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/05/15/10440401/insiden-pengendara-motor-tabrak-pagar-yang-hebohkan-mabes-tni-ad

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke