Salah seorang yang ditangkap anggota Densus 88 dikenal warga bernama M Choir. Dia bekerja sebagai seorang penjahit di rumah kontrakannya.
Mida, salah seorang warga, mengaku melihat langsung penggerebekan Densus 88 itu. Saat itu, Mida sedang menggoreng pisang di warungnya, yang terletak di depan kontrakan M Choir.
Mida menyebut hal tersebut terjadi sekitar pukul 11.30 WIB. Menurut dia, tiba-tiba dari arah Jalan Gempol Raya menuju Alam Sutera, terlihat lebih dari 10 orang laki-laki membawa pistol berlari menuju kontrakan Choir.
"Si Oom (Choir) posisinya lagi di atas motor, tadi saya lihat dia habis buang sampah. Nah, terus tiba-tiba ada banyak tuh laki-laki nyergap dia. saya takut saya kira rampok. Terus ada laki-laki yang bilang ke saya, 'Ibu minggir nanti kena tembak'," ujar Mida.
Saat penyergapan, Mida mendengar satu kali suara tembakan. Namun, dia tidak melihat ada perlawanan yang dilakukan Kohir saat petugas mengamankannya.
Sekitar pukul 11.40, Mida melihat belasan petugas berpakaian hitam membawa senjata laras panjang merangsek masuk ke rumah kontrakan Choir.
"Saya sih cuma dengar satu kali tembakan. Terus tiba-tiba polisi bawa senjata panjang datang," ujar Mida.
Mida juga mengaku melihat istri Choir dan satu karyawannya dibawa oleh pria berseragam itu.
Pukul 15.54, polisi telah memasang garis polisi di depan kontrakan terduga pelaku teroris. Ada tujuh polisi bersenjata lengkap berjaga di depan kontrakan tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/05/16/16242271/densus-88-sergap-m-choir-di-tangerang-tetangga-kira-perampokan